Danantara dan KAI Cari Solusi Atas Utang Proyek Kereta Cepat Rp119 Triliun

Danantara dan KAI Cari Solusi Atas Utang Proyek Kereta Cepat Rp119 Triliun
Lokomotif kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. (Foto: KCIC.co.id)

INFORMASI.COM, Jakarta - Danantara dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah mencari solusi atas utang yang membeli Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Utang jumbo Whoosh

  • Proyek Whoosh menelan biaya US$7,27 miliar (Rp118,9 triliun), termasuk pembengkakan (cost overrun) US$1,2 miliar.
  • Sejak digarap pada 2016 sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), KCJB terus jadi sorotan karena kompleksitas finansial dan tingginya beban utang KAI.

Koordinasi Danantara-KAI

  • COO Danantara Dony Oskaria mengonfirmasi sudah ada pertemuan dengan KAI untuk membahas solusi restrukturisasi utang KCIC.
  • Rencana restrukturisasi ini akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara 2025.
  • Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebut restrukturisasi KCIC sebagai program kunci perseroan tahun depan.

Apa kata mereka

Sedang kami lakukan penjajakan… nanti masuk di dalam RKAP kami tahun ini.

— Dony Oskaria, COO Danantara, di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Kami dalami juga masalah KCIC, memang ini bom waktu. Kami akan koordinasi dengan Danantara untuk penyelesaian KCIC ini.

— Bobby Rasyidin, Dirut KAI.

Suara DPR

  • Anggota Komisi VI DPR Asep Wahyuwijaya mendesak agar restrukturisasi tidak membebani publik:

Jangan sampai gara-gara beban utang dampaknya justru mengorbankan kualitas layanan dan kenyamanan publik.

— kata Asep.

  • Asep juga menekankan perlunya transparansi proposal restrukturisasi serta efisiensi operasional di tubuh KAI dan anak usahanya.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.