Hutama Karya Garap Enam Proyek Irigasi Program Optimasi Lahan

INFORMASI.COM, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) kembali dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggarap enam proyek rehabilitasi jaringan irigasi di lima wilayah Indonesia: Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, dan Sulawesi Utara. Proyek ini menjadi bagian dari Program Optimasi Lahan (OPLAH) untuk mendukung target swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Penandatanganan Kontrak Strategis
- •Kontrak ditandatangani pada Selasa (2/9/2025) di Gedung SDA Kementerian PU.
- •Penandatanganan dilakukan EVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya Rizky Agung bersama Pejabat Pembuat Komitmen di tiap wilayah.
- •Disaksikan oleh Dirjen SDA Kementerian PU Dwi Purwantoro, Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto, serta para Kepala Balai Besar Wilayah Sungai.
“ Melalui rehabilitasi jaringan irigasi di lima wilayah strategis ini, Hutama Karya berperan langsung dalam meningkatkan efisiensi distribusi air untuk lahan pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. ”
— EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim.
Lingkup dan Skala Proyek
- •Proyek mencakup perbaikan saluran primer, sekunder, tersier, serta pembenahan bangunan pengatur.
- •Pergantian pintu air yang sudah rusak juga menjadi prioritas.
- •Total panjang saluran yang diperbaiki mencapai 76.190 meter.
- •Luas cakupan layanan lebih dari 10.702 hektare lahan pertanian.
Dampak bagi Petani dan Masyarakat
- •Petani dapat meningkatkan intensitas tanam serta produktivitas lahan.
- •Proyek diyakini memberi manfaat langsung bagi masyarakat di sejumlah kabupaten.
- •Minimal 80 persen tenaga kerja yang terserap berasal dari masyarakat sekitar.
- •Diharapkan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.
“ Dengan kondisi jaringan irigasi yang lebih baik, petani dapat mengoptimalkan intensitas tanam dan meningkatkan produktivitas lahan mereka. ”
— Adjib Al Hakim.
Sebagai informasi, proyek ini didanai sepenuhnya melalui APBN 2025, dan merupakan implementasi Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2025. Pengerjaan telah dimulai sejak 3 September 2025, dan ditargetkan selesai Desember 2025. (Kabar BUMN)