Bitcoin Lawan Kutukan “Red September”, Target US$120.000 Bisa Tercapai?

Bitcoin Lawan Kutukan “Red September”, Target US$120.000 Bisa Tercapai?
Ilustrasi, bitcoin. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) kembali mencatatkan reli kuat dengan menembus level US$112.000 atau sekitar Rp1,84 miliar pada perdagangan Rabu (3/9/2025) malam. Pergerakan ini menimbulkan optimisme pasar, meski “Red September” masih membayangi sejarah pergerakan harga kripto terbesar dunia.

Bitcoin Menembus Level Kunci

  • Data CoinMarketCap mencatat Bitcoin sempat menyentuh US$112.500 usai pembukaan Wall Street, lalu stabil di sekitar US$112.067.
  • Area US$112.000 kini menjadi level likuiditas kunci yang mampu menjaga sentimen bullish.
  • CoinGlass melaporkan sebagian besar likuiditas di area tersebut sudah terserap, dengan target selanjutnya di US$114.000.

Bitcoin saat ini sedang menguji support kuat di kisaran US$105.000–110.000. Jika area ini mampu bertahan, risiko jatuh ke bawah US$100.000 relatif kecil.

— Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur.

Kutukan “Red September”

  • Sejak 2013, Bitcoin mencatat penurunan di delapan dari 12 September, dengan rata-rata return –3,8 persen.
  • Pola ini dikenal sebagai “Red September”, periode yang kerap menekan harga BTC.
  • Namun, dua tahun terakhir justru berakhir hijau, termasuk capaian tertinggi pada September 2024 dengan kenaikan 7,29 persen.

Faktor Makro dan Momentum Pasar

  • Probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada 17 September mencapai 87% menurut CME FedWatch.
  • Pemangkasan suku bunga berpotensi melemahkan dolar AS, memberi ruang bagi aliran likuiditas ke aset berisiko.
  • ETF Bitcoin spot semakin aktif diperdagangkan, menandai tumbuhnya minat investor institusional.

Level psikologis US$100.000 memang menjadi area yang banyak dikhawatirkan. Namun dukungan momentum makro dan arus dana institusi bisa memperkuat narasi bullish.

— Fyqieh Fachrur.

Dalam jangka pendek, keputusan The Fed pada pertengahan September 2025 akan menjadi katalis utama pergerakan Bitcoin. Melemahnya dolar AS bisa memberi ruang bagi kripto untuk bergerak lebih leluasa. Sementara, reli emas yang mencatat rekor tertinggi juga memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai.

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.