Mendag Ungkap Tarif Ekspor RI ke AS Masih 10%

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa tarif resiprokal 19% dengan AS belum diimplementasikan hingga saat ini. (Foto: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
INFORMASI.COM, Jakarta — Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan produk Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat (AS) masih dikenakan tarif lama 10%, meski kedua negara sudah menyepakati tarif resiprokal 19%.
“ Jadi kita masih pakai yang 10 persen. Reciprocal tariff 19 persen masih menunggu kepastian dari pemerintah Amerika Serikat. ”
— Budi Santoso, Menteri Perdagangan, di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Status terkini:
- •Mundurnya implementasi berasal dari pemerintah AS.
- •Negosiasi soal implementasi perjanjian tarif belum rampung.
- •Indonesia juga masih menyiapkan regulasi pendukung sebelum pemberlakuan.
Konteks:
- •Presiden AS Donald Trump awalnya menetapkan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 32%, kemudian turun menjadi 19% setelah negosiasi dengan Presiden Prabowo Subianto.
- •Beberapa sektor mendapat perlakuan berbeda, terutama untuk produk yang tidak diproduksi di AS.
- •Tim negosiasi Indonesia, dipimpin Menko Airlangga Hartarto, kini berada di Washington D.C. untuk membahas teknis implementasi.
Gambaran besar:
Selama implementasi belum final, eksportir Indonesia masih menikmati tarif 10%. Namun, jika tarif 19% berlaku, biaya masuk produk RI ke pasar AS akan meningkat hampir dua kali lipat.
(ANT)