Pemerintah Luncurkan Program Magang 6 Bulan bagi Lulusan Baru Universitas, Gaji Rp3,3 Juta

Pemerintah Luncurkan Program Magang 6 Bulan bagi Lulusan Baru Universitas, Gaji Rp3,3 Juta
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa umumkan Paket Kebijakan Ekonomi 2025 di Kantor Presiden RI, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (15/9/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah meluncurkan program magang link-and-match bagi lulusan perguruan tinggi di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (8/9/2025). Ini merupakan salah satu dari delapan program baru pemerintah yang diluncurkan untuk 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan sebanyak 10 persen lulusan baru universitas akan langsung terserap dunia kerja melalui program tersebut. Airlangga mengatakan, para peserta magang bakal digaji setara upah minimum kerja selama 6 bulan program magang.

Salah satu yang kita juga dorong adalah link-and-match antara fresh graduate untuk masuk lapangan kerja. Nah pemerintah akan kasih 6 bulan gaji setara UMP (upah minimum provinsi). Jadi, fresh graduate itu 10 persen akan langsung masuk ke lapangan kerja dengan link-and-match.

— Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (15/9/2025) sore.

Syarat Peserta dan Kuota

  • Program magang tersebut bisa diikuti lulusan baru maupun yang lulus maksimal setahun.
  • Tidak ada batasan umur untuk calon peserta magang.
  • Kuota peserta 20.000 orang.
  • Uang saku sebesar rata-rata Rp3,3 juta per bulan selama 6 bulan.
  • Total anggaran program Rp198 miliar.
  • Diharapkan, 6 bulan magang membuat para peserta punya kemampuan sesuai industri.
  • Program ini akan dikoordinasikan dengan daerah.

Link-and-match kita atur pusat, tetapi kan perguruan tinggi di daerah diharapkan, (lulusannya, red.) dipekerjakan dengan industri di daerah, misalnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten.

— Airlangga menerangkan.

Pusat Fouks Daerah 3T

  • Pemerintah pusat akan mengurus langsung para peserta dari daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
  • Lulusan yang sudah lewat 1 tahun akan diarahkan ke program Kementerian Ketenagakerjaan.
  • Ada skema re-training dan re-skilling untuk meningkatkan produktivitas.

Mereka (Kemenaker, red.) membuat program peningkatan produktivitas, antara lain dengan melakukan re-training, dan re-skilling. Jadi, itu jalur yang sesuai dengan program di Kementerian Ketenagakerjaan.

— Airlangga menuturkan.

(Sekretariat Presiden)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.