BKPM Minta Tambahan Anggaran Rp1,15 T untuk Perkuat Layanan Investasi

Kantor BKPM.
INFORMASI.COM, Jakarta — Kementerian Investasi/Hilirisasi-BKPM dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR di Jakarta, Senin (15/9/2025), meminta tambahan anggaran Rp1,15 triliun pada tahun anggaran 2026 untuk memperkuat perizinan, pengawasan, dan layanan investasi.
Kenapa penting:
Investasi menyumbang 26–30% pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mendorong target pertumbuhan 8% dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah menargetkan konsolidasi realisasi investasi Rp13 ribu triliun.
Kondisi anggaran:
- •Komisi XII DPR sebelumnya menyetujui anggaran BKPM Rp1,93 triliun.
- •Badan Anggaran DPR kemudian merevisi kembali ke angka awal Rp775 miliar.
- •BKPM menilai angka itu hanya cukup untuk operasional dasar.
Apa kata Wamen Investasi Todotua Pasaribu:
- •“Kami titipkan catatan ini agar bisa difasilitasi oleh Komisi XII kepada Badan Anggaran.”
- •“Anggaran yang ada hanya cukup untuk sewa bandwidth, storage, dan loket pengaduan.”
- •“OSS kini mengelola 12 juta NIB dan angka terus bertambah.”
Gambaran besar:
- •Target investasi 2025 sebesar Rp1,9 ribu triliun, dengan realisasi 50% pada semester I.
- •BKPM mengelola layanan perizinan lewat Online Single Submission (OSS) dan menangani gugatan perdata hampir setiap hari.
- •BKPM juga punya 9 kantor perwakilan investasi (IIPC) di luar negeri untuk promosi dan kerja sama.
Ke depan:
BKPM mendorong peningkatan performa OSS dan layanan perizinan agar target investasi bisa tercapai dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.
(ANT)