INA Bidik Pusat Data, AI Kesehatan, dan Energi Terbarukan untuk Pertumbuhan Ekonomi

INFORMASI.COM, Jakarta - Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi RI yang diluncurkan pada 2021, kini menargetkan investasi strategis di sektor pusat data, kecerdasan buatan (AI) di bidang kesehatan, serta energi terbarukan. Mengutip The Business Times, Rabu (17/9/2025), langkah ini diambil guna mendukung ketahanan ekonomi nasional sekaligus menarik mitra global dengan membawa modal dan keahlian teknis ke Indonesia.
Fokus Utama Investasi INA
- •Digital dan pusat data: INA melihat potensi besar pada pusat data, kabel bawah laut, hingga ekosistem digital yang mendukung ketahanan data nasional.
- •Kesehatan berbasis AI: INA berencana memanfaatkan AI untuk aplikasi nyata, dengan fokus awal pada layanan kesehatan.
- •Energi terbarukan: Melanjutkan kerja sama dengan Masdar Clean Energy dalam proyek panas bumi Pertamina yang dinilai sangat sukses.
Ekspansi Model Investasi
- •Semula hanya fokus pada investasi ekuitas langsung, kini INA menambah instrumen berupa modal hibrida dan kredit swasta.
- •Strategi ini diharapkan membantu perusahaan Indonesia berekspansi ke luar negeri, sekaligus menarik investor global untuk masuk ke dalam negeri.
“ AI memang ada di radar saya, tapi saya tidak mau hanya ikut-ikutan saja. Mungkin kita bisa coba aplikasi AI di bidang kesehatan dulu. ”
— Chief Investment Officer INA, Christopher Ganis.
Kerja Sama Strategis
- •INA menggandeng Granite Asia dari Singapura untuk menggelontorkan lebih dari US$1,2 miliar ke sektor teknologi dan AI Indonesia.
- •Proyek besar yang sudah didukung, antara lain pembangunan DayOne data centre campus di Batam.
Peran Unik dalam Lanskap Keuangan Asia
- •INA menekankan pentingnya menyediakan alternatif pendanaan non-bank, mengingat struktur pembiayaan Asia masih sangat bergantung pada perbankan.
- •Dengan pendekatan ini, INA ingin memastikan perusahaan Indonesia memiliki akses ke modal internasional saat ekspansi lintas negara.
Adapun, meski memiliki peluang ekspansi ke luar negeri, INA menegaskan fokus utama tetap pada investasi yang berhubungan langsung dengan kepentingan Indonesia. Ganis menjelaskan, bahwa saat ini fokus INA adalah di dalam negeri. (The Business Times)