Rupiah Sedang Tak Bergairah

INFORMASI.COM, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melanjutkan pelemahannya sepanjang Oktober 2024 berjalan. Pada perdagangan Senin (7/10/2024), rupiah makin tak bergairah setelah ditutup melemah 202 poin ke level Rp15.687 per US$.
Sementara, jika melihat informasi kurs JISDOR, kurs rupiah berada di level Rp15.680 per US$ atau melemah 3,54% dari periode 30 September 2024 Rp15.144 per US$.
Menanggapi hal itu, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan, pelemahan rupiah seiring berkurangnya ekspektasi investor terhadap pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).
"Pengetatan pasar tenaga kerja ini kemudian menurunkan ekspektasi investor terhadap pemotongan FFR dari 75 basis poin menjadi 50 basis poin untuk sisa tahun 2024," kata Josua diberitakan Antara.
Josua menuturkan pergeseran ekspektasi tersebut mendorong peningkatan permintaan global terhadap dolar AS, sehingga secara umum menguat.
"Pelemahan rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal, terutama perkembangan ekonomi AS dan kondisi geopolitik di Timur Tengah," ujarnya.
Menakar Dampak Penguatan Rupiah ke Pelaku Usaha dan Peluang BerinvestasiPada September 2024, pasar tenaga kerja AS kembali menunjukkan kondisi mengetat menyusul rilis indikator-indikator utama pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran dan Non-Farm Payrolls (NFP).
Tingkat pengangguran AS secara tak terduga turun menjadi 4,1% dari 4,2% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, NFP meningkat sebesar 254 ribu, melampaui ekspektasi konsensus, yang telah memperkirakan peningkatan hanya sebesar 150 ribu. Angka NFP bulan sebelumnya juga direvisi naik menjadi 159 ribu.
BI Rate Bakal Ikuti Penurunan Fed Rate, Rupiah Berpotensi MenguatDi sisi lain, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga memanas, menyebabkan Indeks Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam lebih dari enam pekan.
Adapun, Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan bahwa AS mendukung Israel dalam menargetkan fasilitas minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal Iran baru-baru ini, yang menyebabkan harga minyak dunia naik dan permintaan aset safe haven meningkat.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini (Selasa, 8/10/2024). "Namun ditutup melemah dalam rentang Rp15.670-Rp15.780 per US$," tulis Ibrahim.
Komentar (0)
Login to comment on this news