PalmCo Bangun Pabrik Gas Biometan dari Limbah Sawit di Sumut

PalmCo Bangun Pabrik Gas Biometan dari Limbah Sawit di Sumut
PalmCo bangun Pabrik Gas Biometan dari limbah kelapa sawit di Simalungun. ANTARA/HO-Humas PalmCo

INFORMASI.COM, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, subholding perkebunan di bawah PTPN III (Persero), mulai membangun pabrik Compressed Biometane Gas (CBG) pertama di Indonesia yang memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit di Simalungun, Sumatra Utara.

Energi Terbarukan dari Sawit

  • Pabrik dibangun di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tinjowan, Simalungun.
  • Proyek ini hasil kerja sama dengan PT reNIKOLA Primer Energi, perusahaan energi hijau asal Malaysia.
  • Kapasitas produksi diperkirakan mencapai 162.000 MMBTU per tahun.

Pembangunan pabrik itu diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan dari komoditas sawit.

— Jatmiko K. Santosa, Direktur Utama PalmCo, keterangan di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Kurangi Emisi Karbon 30 Ribu Ton

  • Pabrik CBG Tinjowan berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 30.000 ton CO₂ per tahun, setara emisi ribuan kendaraan bermotor.
  • Limbah cair Palm Oil Mill Effluent (POME) diolah menjadi biometan setara kualitas gas alam.
  • Menjadi contoh ekonomi sirkular: limbah sawit diubah menjadi energi bersih bernilai ekonomi.

Proyek ini merupakan milestone besar bagi perusahaan dalam mengimplementasikan solusi energi hijau berbasis kelapa sawit.

— Jatmiko menuturkan.

Roadmap Dekarbonisasi

  • Pabrik dijadwalkan rampung dalam 14 bulan dan beroperasi penuh pada kuartal IV 2026.
  • Energi bersih akan dipasok ke PT Pertagas Niaga (PTGN) dengan kontrak 10 tahun menggunakan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT).
  • PalmCo menargetkan penurunan emisi hingga 54,46% dari skenario business as usual (BAU) pada 2030.

Groundbreaking pabrik CBG ini menjadi titik awal untuk memperluas program serupa ke 20 pabrik lain di bawah PalmCo.

— Jatmiko mengungkapkan.

Kolaborasi dengan reNIKOLA

  • PT reNIKOLA Primer Energi melihat proyek ini sebagai percepatan pengembangan energi hijau di sektor perkebunan.
  • Inisiatif ini disebut bisa menjadi model nasional bagi industri kelapa sawit untuk berkontribusi pada pengurangan emisi.
  • Amran Yusuf, Presiden Direktur Operasional PT reNIKOLA Primer Energi, mengatakan upaya PalmCo mengoptimalkan limbah menjadi sumber energi bersih memperkuat posisi sebagai pionir energi hijau dari sektor perkebunan di Indonesia.

Pabrik CBG pertama di BUMN perkebunan ini bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga komitmen nyata dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

— Amran Yusuf, Presiden Direktur Operasional PT reNIKOLA Primer Energi, keterangan di Jakarta, Senin (15/9).

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.