Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Israel Klaim

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Israel Klaim

INFORMASI.COM, Jakarta - Israel melaporkan telah menewaskan Pemimpin Tertinggi Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Rafah, Gaza, Kamis (17/10/2024). Selain Sinwar, serangan Israel juga menewaskan dua orang pengikutnya.

Kematian Sinwar dikonfirmasi pula oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Yahya Sinwar telah disingkirkan," kata Netanyahu dalam video yang diunggah di akun X miliknya.

Israel menyambut gembira atas kematian pemimpin Hamas itu, meskipun Netanyahu bilang misi Israel terus jalan. "Hari ini, kejahatan mengalami pukulan berat, tetapi misi kami belum selesai," ujarnya.

Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis video yang memperlihatkan detik-detik Yahya Sinwar meninggal.

Dalam video dan foto lain yang disebarkan IDF, terlihat jasad mirip Yahya Sinwar dengan luka tembak di kepala. Jasad itu pula terlihat memakai jam tangan hitam.

Tak hanya Israel, kematian Yahya Sinwar disambut gembira pula oleh Amerika Serikat dan Prancis.

Presiden AS, Joe Biden, menunggah kegembiraannya di akun X Potus. "Ini adalah hari yang berbahagia bagi Israel, Amerika Serikat, dan bagi seluruh dunia," kata Biden di Twitter.

Ia pun mengucapkan selamat kepada Israel dan bilang akan berbicara dengan Netanyahu terkait pembebasan sandera Israel dan mengakhiri perang di Gaza.

Wapres AS, Kamala Harris, menyebut kematian Sinwar sebagai akhir dari perang di Gaza.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga menyambut baik kematian Sinwar.

Menurutnya, Yahya Sinwar adalah dalang utama di balik serangan 7 Oktober 2023 ke Israel.

"Prancis menuntut pembebasan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas," kata Macron.

Agustus lalu, Yahya Sinwar terpilih sebagai pemimpin Hamas. Ia menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh dalam serangan di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024.

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melihat terpilihnya Sinwar sebagai bukti kekuatan gerakan tersebut.

Sebelum dipilih untuk memimpin Hamas, Sinwar terpilih sebagai kepala gerakan di Jalur Gaza pada 2017 dan terpilih kembali pada 2021.

Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek dari operasi serangan 7 Oktober tahun lalu. Menurut Israel, melenyapkan Sinwar merupakan salah satu tujuan utama dari perangnya di Gaza saat ini. (X.com/The Times of Israel/Anadolu)

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES