Insiden Penusukan, Prancis Akan Larang Medsos dan Sajam 15 Tahun ke Bawah

Insiden Penusukan, Prancis Akan Larang Medsos dan Sajam 15 Tahun  ke Bawah
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan aka melarang akses media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun, dan memperketat aturan penjualan senjata tajam bagi anak, kebijakan ini merespon insiden penusukan pegawai sekolah oleh seorang remaja pada Selasa.

INFORMASI.COM, JAKARTA -Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan aka melarang akses media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun, dan memperketat aturan penjualan senjata tajam bagi anak, kebijakan ini merespon insiden penusukan pegawai sekolah oleh seorang remaja.

"Kita harus melarang media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun. Saya memberikan Eropa waktu beberapa bulan untuk bertindak. Jika tidak, kami akan mulai melakukannya di Prancis. Kita tidak bisa menunggu lebih lama," kata Macron dikutip Rabu (11/6/2025).

Lebih lanjut Macron berjanji akan mengatur dengan ketat penjualan senjata tajam, termasuk penjualan secara daring.

"Kami akan memperketat aturan. Hal ini berarti memperkenalkan sanksi keuangan dan larangan yang luas. Kita tidak akan lagi bisa menjual senjata tajam. Seorang remaja 15 tahun tidak lagi bisa membeli pisau secara daring," kata Presiden Macron.

Sebelumnya, pada Selasa, seorang siswa berusia 15 tahun menusuk pegawai sekolah perempuan berulang kali dengan pisau dan melukai seorang polisi di sekolah menengah di Nogent, daerah timur laut Prancis. Pegawai sekolah yang menjadi korban penusukan itu tewas akibat luka-luka yang dideritanya.

Penulis: DSR

BAGIKAN

Populer

DATA
UPDATES