Kinerja Samsung Electronics Kuartal Dua Diperkirakan Turun 56 Persen

Kinerja Samsung Electronics Kuartal Dua Diperkirakan Turun 56 Persen
Ilustrasi, Samsung Digital City, Suwon (Foto: Samsung Electronics)

INFORMASI.COM, Jakarta - Pada Selasa (8/7/2025), Samsung Electronics memperkirakan laba operasionalnya turun 56% pada kuartal II 2025, jauh dari perkiraan analis.

Apa yang Terjadi?

  • Samsung menyalahkan kinerja buruk pada pembatasan ekspor chip AI oleh AS ke China, yang membatasi pasar utama Samsung.
  • Proyeksi penurunan tajam juga disebabkan keterlambatan pengiriman chip HBM ke Nvidia, pelanggan utama AI.
  • Penurunan laba divisi foundry, karena kapasitas produksi rendah dan penyesuaian nilai inventaris.

Latar Belakang Geopolitik

  • Pembatasan AS terhadap ekspor chip canggih ke China kian ketat karena alasan keamanan nasional.
  • Kebijakan pembatasan ini berdampak langsung pada utilisasi rendah pabrik chip Samsung.
  • Persaingan lebih tajam di pasar China dengan produsen lokal.
  • Potensi tarif tambahan dari AS, terutama jika Samsung tak memindahkan manufaktur ke wilayah Amerika.

Masalah utama Samsung adalah mengembalikan daya saing. Pada akhirnya semua kembali ke HBM

— Analis Senior NH Investment & Securities, Ryu Young-ho

Kinerja Samsung Electronics per Segmen

  • Divisi chip diduga hanya mencatat laba 500 miliar won, turun lebih dari 90% dari tahun sebelumnya.
  • Divisi smartphone diperkirakan mencatat peningkatan laba berkat peluncuran produk baru.
  • Laba divisi foundry diperkirakan turun karena pembatasan ekspor dan utilisasi rendah.

Langkah Peredam

  • Samsung akan membeli kembali saham senilai 3,9 triliun won sebagai bagian dari program yang lebih besar senilai 10 triliun won untuk menjaga harga saham.
  • Meski pengiriman ke Nvidia tertunda, Samsung mulai mencari pembeli baru untuk chip HBM agar tidak terlalu bergantung pada satu pelanggan.
  • Penjualan ponsel Samsung membaik pada kuartal ini, membantu menutup kerugian dari bisnis chip. Produk baru ikut mendorong kenaikan laba.
  • Samsung Electronics berusaha meningkatkan pemakaian pabrik yang sebelumnya rendah agar biaya lebih efisien dan keuntungan bisa naik di paruh kedua 2025.
  • Samsung terus menyampaikan perkembangan terbaru agar investor tetap percaya meski laba sedang turun.

Tantangan ke Depan

  • Persaingan harga ketat dari SK Hynix dan Micron menekan margin.
  • Ancaman tarif tambahan dari Donald Trump jika tensi dagang AS-Korea memburuk.
  • Nilai tukar won yang melemah terhadap dolar bisa mengurangi keuntungan.

Meski ada peluang pemulihan kinerja Samsung Electronics dari lonjakan permintaan chip AI, persaingan ketat dan risiko geopolitik tetap menjadi tantangan berat ke depan. (Reuters/Observer Voice)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.