Von der Leyen Usulkan Anggaran €2 Triliun, Terbesar dalam Sejarah Uni Eropa

Von der Leyen Usulkan Anggaran €2 Triliun, Terbesar dalam Sejarah Uni Eropa
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengajukan anggaran €2 triliun untuk periode 2028–2034, yang disebut sebagai langkah ambisius menuju “Eropa yang lebih kuat". (Foto: Komisi Uni Eropa)

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen memicu perdebatan besar di Brussels setelah meluncurkan proposal anggaran Uni Eropa senilai €2 triliun untuk periode 2028-2034.

Apa yang Terjadi?

  • Pada Rabu (16/7/2025), Von der Leyen mengusulkan anggaran tujuh tahun senilai €2 triliun, naik signifikan dari sebelumnya sebesar €1,2 triliun.
  • Tak hanya terbesar sepanjang sejarah, proposal ini juga penuh kontroversi, dari pajak baru untuk perusahaan besar hingga pemangkasan dana perlindungan alam.

Anggaran jangka panjang baru kami akan membantu melindungi warga Eropa, memperkuat model sosial, dan mendorong perkembangan industri Eropa. Di tengah ketidakstabilan geopolitik, anggaran ini akan memungkinkan Eropa untuk membentuk nasibnya sendiri, sejalan dengan visi dan cita-citanya.

— Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen

Sumber Dana

Untuk menutup kekurangan dalam anggaran €2 triliun, Komisi Eropa mengusulkan lima skema pajak baru:

  • Pajak perusahaan besar yang dikenakan pada korporasi dengan omzet lebih dari €100 juta.
  • Pajak limbah elektronik (e-waste) untuk mendorong daur ulang dan transisi hijau.
  • Kenaikan cukai rokok, yang menambah pemasukan sekaligus langkah kesehatan publik.
  • Memberlakukan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), yakni pajak karbon di perbatasan untuk barang impor yang tak memenuhi standar emisi Eropa.
  • Penerimaan dari skema perdagangan emisi (ETS), untuk memaksimalkan pendapatan dari izin emisi karbon.

Total dari lima instrumen ini diperkirakan bisa menghasilkan hingga €58 miliar per tahun, meski tetap belum cukup untuk menutup seluruh lonjakan anggaran.

Prioritas Pengeluaran

Dana anggaran yang sangat besar ini akan diarahkan untuk membiayai prioritas strategis Uni Eropa dalam menghadapi tantangan global dan domestik:

  • Memperkuat otonomi militer Eropa.
  • Merespons krisis migrasi dan memperkuat Frontex.
  • Riset dan inovasi untuk iklim dan keanekaragaman hayati.
  • Alokasi khusus €100 miliar untuk Ukraina, menjadikannya negara non-anggota dengan dana terbesar, sebagai bagian dari dukungan geopolitik Uni Eropa.

Kenapa Ini Penting?

  • Proposal ini muncul tanpa konsensus internal penuh, karena banyak komisaris baru menerima angka final hanya beberapa menit sebelum rapat final.
  • Penolakan awal datang dari Jerman, Swedia, Belanda, dan Hongaria, yang menilai anggaran terlalu besar, kondisi fiskal nasional belum mendukung, serta keberatan atas alokasi besar untuk Ukraina.
  • Proses perumusan dinilai terlalu tersentralisasi, dengan keputusan penting hanya dibahas dalam lingkaran sempit von der Leyen dan kepala stafnya.
  • Green MEP Denmark Rasmus Nordqvist menyebut keputusan menghapus dana khusus perlindungan alam sebagai tindakan “tidak bertanggung jawab dan picik.”
  • Kelompok pertanian Copa-Cogeca menuduh kebijakan ini “meruntuhkan fondasi kebijakan pertanian Eropa".

Apa Tantangannya?

  • Semua 27 negara anggota dan Parlemen Eropa harus menyetujui rancangan ini. Prosesnya bisa memakan waktu hingga dua tahun.
  • -Mulai 2028, UE juga harus mulai membayar utang dari dana pemulihan Covid-19 (€750 miliar), dengan estimasi cicilan tahunan €25–30 miliar.

Proposal €2 triliun ini bukan hanya soal angka, tapi pertaruhan masa depan Eropa, antara kebutuhan strategis jangka panjang dan realitas politik masing-masing negara anggota. Dengan oposisi dari berbagai arah, von der Leyen harus menavigasi dua tahun negosiasi yang bisa jadi paling rumit dalam sejarah Uni Eropa. (Komisi Uni Eropa/The Guardian/Financial Times)

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES