Trump Cabut Dana Kereta Cepat California US$4 Miliar

Trump Cabut Dana Kereta Cepat California US$4 Miliar
Presiden AS Donald Trump mencabut pendanaan federal untuk proyek kereta cepat California senilai US$4 miliar. (Foto: California High-Speed Rail Authority)

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mencabut pendanaan federal sebesar US$4 miliar untuk proyek kereta cepat California, yang memicu pertikaian baru antara pemerintah federal dan negara bagian.

Apa yang Terjadi?

  • Dalam unggahannya di Truth Social, Rabu (16/7), Trump mengumumkan pencabutan dana federal US$4 miliar (sekitar Rp65 triliun) untuk proyek kereta cepat California.
  • Departemen Transportasi AS menyebut proyek ini "tak memiliki jalan keluar yang layak" dan sedang mempertimbangkan untuk menarik kembali dana tambahan lainnya.
  • Laporan Federal Railroad Administration menyoroti berbagai masalah, seperti tenggat waktu terlewat, kekurangan dana US$7 miliar untuk segmen awal, dan proyeksi jumlah penumpang yang dianggap tak realistis.
  • Hingga kini, proyek belum memasuki tahap pemasangan rel, meski pembangunan struktur fisik telah berjalan di sepanjang 119–171 mil.

Proyek ini terlalu mahal, terlalu banyak regulasi, dan tidak pernah menghasilkan apapun.

— Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Mengapa Ini Penting?

  • Proyek kereta cepat California adalah proyek infrastruktur transportasi terbesar dan paling ambisius di AS, dengan target menghubungkan San Francisco–Los Angeles–Anaheim dalam fase pertama, dan Sacramento–San Diego di fase kedua.
  • Disetujui pemilih lewat referendum tahun 2008 dengan anggaran awal US$33 miliar dan target rampung 2020, namun hingga kini belum ada jalur rel yang dipasang.
  • Biaya proyek terus membengkak, dari US$89 miliar menjadi US$128 miliar, sementara sumber pendanaan tambahan sebesar US$7 miliar belum ditemukan.
  • Proyek kereta cepat ini menjadi simbol pertarungan politik antara pemerintah negara bagian yang progresif dan pemerintahan pusat yang konservatif.
  • Pencabutan dana federal mengancam kelanjutan fase operasional awal sepanjang 171 mil, yang saat ini tengah dibangun di Central Valley.

Respons California

  • Gubernur Gavin Newsom mengecam pencabutan dana sebagai tindakan ilegal dan bernuansa politis. Ia berjanji akan melawan lewat jalur hukum.
  • Pemerintah negara bagian California menegaskan bahwa dana federal tersebut berasal dari perjanjian sah, yang telah dipenuhi semua kewajibannya oleh otoritas proyek.
  • Otoritas Kereta Cepat California menyatakan proyek telah menciptakan 15.500 lapangan kerja, menyelesaikan lebih dari 50 struktur besar, dan bersiap memasuki tahap pemasangan rel.
  • Newsom mengajukan proposal anggaran baru ke legislatif yang mencakup pendanaan US$1 miliar per tahun selama 20 tahun ke depan untuk menyelesaikan segmen awal proyek.

California akan gunakan semua opsi hukum untuk melawan tindakan ilegal ini.

— Gubernur California, Gavin Newsom

Pertarungan Politik Berlanjut

  • Menteri Perhubungan AS Sean Duffy menyebut proyek kereta cepat California sebagai contoh nyata ketidakcakapan pemerintah negara bagian California.
  • Gubernur Gavin Newsom membalas pedas pernyataan tersebut di media sosial, menyindir Duffy soal buruknya pengelolaan sektor penerbangan nasional.
  • Trump sebelumnya pernah membatalkan dana proyek ini pada 2019, namun keputusan itu dibatalkan oleh Presiden Joe Biden pada 2021 dengan mengembalikan grant senilai US$929 juta.
  • Perseteruan terbaru ini mencerminkan konflik berkepanjangan antara Gedung Putih dan Sacramento dalam berbagai isu, mulai dari kendaraan listrik hingga kebijakan sosial.
  • Pencabutan dana kali ini terjadi di tengah tahun politik menjelang Pilpres 2026, memperkuat kesan bahwa proyek ini telah menjadi ajang adu kekuatan politik.

Pencabutan dana kereta cepat California oleh Trump membuka babak baru dalam tarik-ulur politik antara Gedung Putih dan Sacramento. Di tengah ambisi California membangun jaringan rel berkecepatan tinggi dari San Francisco ke Los Angeles, keputusan ini menjadi pukulan telak bagi masa depan transportasi publik AS. (The Guardian/New York Post)

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES