Xi Jinping Desak Uni Eropa Tangani Friksi Dagang Secara Terbuka dan Proporsional

INFORMASI.COM, Jakarta – Presiden China Xi Jinping menyerukan agar Uni Eropa menangani perbedaan dan gesekan dagang secara “proporsional” dalam pertemuan puncak yang berlangsung tegang di Beijing, Kamis (24/7/2025). Ia menyoroti langkah proteksionis Uni Eropa terhadap produk China, seraya memperingatkan bahaya dari pendekatan decoupling atau pemisahan ekonomi.
Apa yang Terjadi?
- • Xi JInping bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dalam KTT memperingati 50 tahun hubungan diplomatik China-Uni Eropa.
- • Ia menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi Eropa “bukan berasal dari China” dan meminta UE untuk tidak menggunakan “alat perdagangan yang restriktif”.
- • Presiden China juga menyindir kebijakan proteksionis dengan mengatakan bahwa meningkatkan daya saing tidak bisa dilakukan dengan “membangun tembok dan benteng”.
- • Von der Leyen menyebut hubungan Uni Eropa-China telah mencapai “titik kritis”, dengan ketimpangan perdagangan yang semakin dalam.
- • Uni Eropa menyoroti defisit perdagangan dengan China yang mencapai rekor €305,8 miliar pada 2023, serta ekspor besar-besaran kendaraan listrik dan overkapasitas industri dari China.
“ Tantangan yang saat ini dihadapi Eropa bukan berasal dari China. Uni Eropa seharusnya tetap menjunjung kerja sama terbuka dan menangani perbedaan serta friksi secara tepat. ”
— Presiden China, Xi Jinping
Kenapa Ini Penting?
- • Uni Eropa sedang menyelidiki subsidi kendaraan listrik China dan pengaruhnya terhadap pasar domestik Eropa.
- • Xi Jinping meminta Uni Eropa membuat pilihan strategis yang benar dan tidak menjauh dari kerja sama ekonomi.
- • Pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) oleh China menyebabkan gangguan lini produksi otomotif Eropa awal tahun ini.
“ Seiring dengan semakin dalamnya kerja sama kita, ketimpangan pun ikut meningkat. Kita telah mencapai titik kritis, dan saya mendesak China untuk mengajukan solusi yang nyata. ”
— Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen
Gambaran Lebih Luas
- • Pertemuan diperpendek, dimana KTT yang semula direncanakan dua hari dipersingkat menjadi satu hari atas permintaan China, mencerminkan ketegangan di balik layar.
- • Von der Leyen menuliskan di platform X bahwa pertemuan ini adalah kesempatan untuk meningkatkan sekaligus menyeimbangkan hubungan.
- • Kedua pihak berharap dapat menyepakati pernyataan bersama terkait kerja sama iklim, yang merupakan salah satu dari sedikit bidang kerja sama yang tersisa.
Meski hubungan dagang China dan Uni Eropa tengah di ujung tanduk, kedua pihak menunjukkan sinyal hati-hati untuk menghindari keretakan total. Xi menegaskan peringatan terhadap proteksionisme, sementara Eropa mendesak solusi konkret atas ketimpangan dagang. (Southern Cross/Investing.com)