Sekjen PBB: Solusi Dua Negara Makin Jauh, Konflik Israel-Palestina di Titik Kritis

Sekjen PBB: Solusi Dua Negara Makin Jauh, Konflik Israel-Palestina di Titik Kritis
Konferensi tingkat tinggi tentang solusi dua negara untuk Israel dan Palestina. (Foto: UN Photo/Manuel Elías)

INFORMASI.COM, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres memperingatkan bahwa konflik Israel-Palestina telah mencapai breaking point atau titik kritis.

Apa yang Terjadi?

  • Dalam pidatonya di konferensi yang diselenggarakan oleh PBB, Prancis, dan Arab Saudi, Senin (28/7/2025), Guterres menggambarkan situasi konflik yang terus memakan korban jiwa, menghancurkan masa depan, dan mengganggu stabilitas kawasan serta dunia.
  • Ia mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel dan penyanderaan warga sipil sebagai aksi teror.
  • Ia juga menyoroti kehancuran besar di Gaza, kelaparan warga sipil, pembunuhan massal, dan penggusuran besar-besaran sebagai hal yang“tidak bisa dibenarkan.
  • Guterres menyebut kekerasan pemukim dan aneksasi perlahan wilayah Tepi Barat sebagai tindakan ilegal dan bagian dari kenyataan sistemik yang menggerogoti perdamaian Timur Tengah.

Kita tahu bahwa konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama beberapa generasi. Namun kita juga tahu bahwa persistensinya bukanlah sesuatu yang tak terelakkan. Konflik ini dapat diselesaikan. Hal itu membutuhkan kemauan politik dan kepemimpinan yang berani.

— Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres.

Kenapa Ini Penting?

  • Guterres menyatakan bahwa solusi dua negara kini berada jauh lebih tidak mungkin dibandingkan sebelumnya.
  • Ia meminta negara-negara anggota tidak hanya beretorika, tetapi menjadikan konferensi ini sebagai titik balik untuk menghentikan pendudukan dan membangun negara Palestina yang layak.
  • Solusi dua negara, dengan Israel dan Palestina hidup berdampingan berdasarkan garis batas pra-1967 dan Yerusalem sebagai ibu kota bersama, dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian yang langgeng.

Gambaran Lebih Luas

  • Konferensi ini berlangsung selama tiga hari, dengan mandat Majelis Umum PBB berdasarkan resolusi ES-10/24 dan 79/81.
  • Dibuka oleh sesi pleno dan dilanjutkan diskusi tematik mencakup pengaturan keamanan, bantuan kemanusiaan, rekonstruksi, dan kelayakan ekonomi negara Palestina di masa depan.

PBB menyerukan dunia untuk bergerak lebih dari sekadar wacana. Saat solusi dua negara semakin menjauh dan korban terus berjatuhan, diperlukan langkah politik nyata dan berani demi masa depan perdamaian Israel dan Palestina. (UN News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.