Korea Utara ke Trump: Terima Kenyataan Bahwa Kami Negara Nuklir

Korea Utara ke Trump: Terima Kenyataan Bahwa Kami Negara Nuklir
KN-08 ICBM milik Korea Utara. (Foto: US Naval Institute)

INFORMASI.COM, Jakarta – Korea Utara menyampaikan pesan keras kepada Amerika Serikat (AS), bahwa tidak akan ada dialog di masa depan yang akan mengakhiri program nuklir mereka. Pernyataan ini muncul menjelang potensi pembicaraan ulang dengan Presiden Donald Trump.

Apa yang Terjadi?

  • Dalam pernyataan yang disampaikan melalui kantor berita KCNA pada Selasa (29/7/2025), Kim Yo Jong, adik Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, sekaligus Pejabat Senior Partai Buruh Korea Utara, menyatakan bahwa realitas telah berubah sejak pertemuan-pertemuan sebelumnya antara Trump dan Kim Jong Un.
  • Kim Yo Jong mengakui bahwa hubungan pribadi antara kakaknya dan Trump tidak buruk. Namun, ia menegaskan bahwa jika AS berharap hubungan itu akan membawa akhir dari program nuklir Korea Utara, maka itu salah besar.

Jika AS gagal menerima realitas yang telah berubah dan tetap bersikeras pada masa lalu yang gagal, maka pertemuan DPRK-AS hanya akan menjadi harapan semu dari pihak AS.

— Pejabat Senior Partai Buruh Korea Utara, Kim Yo Jong.

Kenapa Ini Penting?

  • Korea Utara secara terbuka menegaskan bahwa statusnya sebagai negara pemilik senjata nuklir adalah final.
  • Penegasan ini menunjukkan berkurangnya ruang diplomasi, bahkan dengan sosok seperti Trump yang sebelumnya mengklaim memiliki hubungan baik dengan Kim Jong Un.
  • Ketegangan di Semenanjung Korea berpotensi meningkat jika AS terus berupaya memaksakan denuklirisasi penuh tanpa mengakui kekuatan militer Korea Utara saat ini.

Zoom Out

  • Trump dan Kim Jong Un pernah bertemu tiga kali selama masa jabatan pertama Trump.
  • Pertemuan pertama di Singapura tahun 2018 menghasilkan kesepakatan prinsip untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
  • Namun, pertemuan lanjutan di Hanoi pada 2019 gagal karena perbedaan soal pencabutan sanksi.
  • Trump selama ini menyebut dirinya memiliki hubungan baik dengan Kim Jong Un dan terbuka untuk kembali berdialog.
  • Gedung Putih menyatakan bahwa Trump tetap berkomitmen pada tujuan awal, yakni Korea Utara yang sepenuhnya bebas senjata nuklir.

Setiap upaya untuk menyangkal posisi DPRK sebagai negara dengan senjata nuklir akan ditolak sepenuhnya.

— Kim Yo Jong.

Pernyataan terbaru Korea Utara mencerminkan semakin jauhnya kemungkinan tercapainya kesepakatan denuklirisasi melalui jalur diplomasi lama. Meski Trump terbuka untuk kembali berbicara, Korea Utara kini menuntut pengakuan terlebih dahulu atas statusnya sebagai negara nuklir. (KCNA)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.