Trump Kenakan Tarif 25 Persen pada India, Dipicu Kedekatan dengan Rusia

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap India ditambah penalti tambahan karena kedekatan ekonomi dan militer negara itu dengan Rusia. Langkah ini diambil menjelang tenggat 1 Agustus 2025, batas akhir yang ditetapkan Washington bagi negara-negara mitra untuk mencapai kesepakatan dagang baru dengan AS.
Apa yang Terjadi?
- •Per 1 Agustus 2025, barang impor dari India akan dikenakan tarif 25 persen ditambah dengan penalti.
- •Dalam pernyataannya di Truth Social, Kamis (30/7/2025), Trump menyebut India sebagai “teman,” namun tetap mengkritik kebijakan dagang negara tersebut sebagai tidak adil dan sangat memberatkan.
- •Ia menyoroti besarnya defisit perdagangan AS dengan India, yang mencapai US$45,7 miliar dari total perdagangan bilateral sebesar US$129,2 miliar pada 2024.
- •Trump juga mengecam pembelian besar-besaran India atas energi dan senjata dari Rusia di tengah invasi ke Ukraina, menyebutnya sebagai dukungan tidak langsung terhadap agresi militer Putin.
Kenapa Ini Penting?
- •India jadi target terbaru dari kampanye tarif Trump, menyusul kesepakatan terbatas yang sudah dicapai dengan Uni Eropa, Jepang, Vietnam, dan Inggris.
- •AS memanfaatkan tarif sebagai instrumen tekanan tidak langsung terhadap negara-negara yang tetap menjalin hubungan militer dan energi dengan Rusia.
- •Meski dianggap mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik, keputusan ini bisa meretakkan hubungan ekonomi dan diplomatik Washington–Delhi.
- •Pasar keuangan dunia mencermati dengan cemas perkembangan ini, mengingat India adalah mitra dagang ke-10 terbesar AS dan pemain utama dalam rantai pasok global.
“ Mereka selalu membeli sebagian besar perlengkapan militer mereka dari Rusia, dan merupakan pembeli energi terbesar Rusia bersama China, saat dunia meminta Rusia menghentikan pembunuhan di Ukraina — semua ini tidak baik! ”
— Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump.
Gambaran Lebih Luas
- •Pemerintahan Trump tengah menegosiasikan ulang berbagai kesepakatan dagang, dengan ancaman tarif tinggi jika negara-negara tidak patuh.
- •AS dan Uni Eropa telah menyepakati tarif maksimum 15 persen untuk sebagian besar produk Eropa, setelah sebelumnya Trump mengancam tarif hingga 30 persen.
- •Sementara itu, pembicaraan dengan China telah menghasilkan “kesepakatan prinsip” untuk memperpanjang negosiasi setelah 1 Agustus.
Keputusan Trump menjatuhkan tarif dan penalti terhadap India memperluas perang tarif global AS dan menjadi sinyal bahwa loyalitas geopolitik kini dijadikan prasyarat dalam perdagangan internasional. (The Guardian/TRT Global)