Israel Duduki Jalur Gaza Sepenuhnya, Dapat Lampu Hijau dari Trump?

Israel Duduki Jalur Gaza Sepenuhnya, Dapat Lampu Hijau dari Trump?
Foto:X/@netanyahu

INFORMASI.COM, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memutuskan untuk menduduki sepenuhnya Jalur Gaza. Menurut laporan sejumlah media Israel, Senin (4/8/2025) malam, Israel akan memperluas operasi militer di wilayah kantong tersebut.

Keputusan sudah diambil. Kami akan menduduki Jalur Gaza sepenuhnya. 

— Seorang pejabat senior dekat Netanyahu, kepada harian Yedioth Ahronoth, Senin (4/8/2025).

Operasi Pembebasan Sandera

  • Televisi Israel Channel 12 menyebut keputusan tersebut menandai perubahan besar dalam strategi Israel di Gaza.
  • Sebelumnya, Israel dan Hamas gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata 60 hari demi pembebasan sandera dan mengalirkan bantuan masuk ke Gaza.
  • Operasi diperkirakan akan dilakukan di area padat penduduk, termasuk kamp-kamp pengungsi di wilayah tengah.
  • Operasi diklaim dilakukan untuk menyelamatkan langsung warga Israel yang disandera Hamas.

Akan ada operasi bahkan di area-area tempat para sandera ditahan. Jika Kepala Staf IDF (militer) tidak setuju, dia harus mengundurkan diri.

— Pejabat senior Israel yang tak mau menyebutkan namanya itu kepada Yedioth Ahronoth.

Dukungan AS

  • Netanyahu dilaporkan menggunakan frasa “pendudukan Jalur Gaza” untuk menggambarkan tujuan mengalahkan Hamas.
  • Yedioth Ahronoth mengklaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memberi “lampu hijau” kepada Netanyahu untuk memperluas serangan.
  • Channel 13 Israel melaporkan Kepala Staf Umum IDF Eyal Zamir membatalkan kunjungan yang telah direncanakan ke Washington karena gagalnya perundingan gencatan senjata dan desakan memperluas operasi militer.
  • Haaretz sebelumnya melaporkan pada 29 Juli bahwa Netanyahu telah mempresentasikan rencana yang disetujui AS untuk menduduki kembali sebagian wilayah Gaza.

Ditentang di Israel

  • Siaran publik KAN melaporkan sejumlah menteri kabinet yang baru-baru ini berbicara dengan Netanyahu mengonfirmasi bahwa ia memutuskan memperluas operasi militer meskipun ada penolakan dari kalangan keamanan.
  • Netanyahu dituduh oleh pihak domestik maupun internasional sengaja memperpanjang perang demi kepentingan pribadi, bukan demi kepentingan Israel.

Israel telah berpaling dari kesepakatan pembebasan sandera sebagian yang hampir rampung. Kesenjangannya masih bisa dijembatani, Israel menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

— Seorang pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada KAN, Senin.

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.