Korsel Pastikan AS Tak Ambil 90 Persen Laba Investasi US$350 Miliar

Korsel Pastikan AS Tak Ambil 90 Persen Laba Investasi US$350 Miliar
Ilustrasi Ibu Kota Korea Selatan, Seoul. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta – Pemerintah Korea Selatan menegaskan Amerika Serikat tidak akan mengambil 90 persen keuntungan dari investasi senilai US$350 miliar yang dijanjikan Seoul sebagai bagian dari kesepakatan tarif terbaru.

Apa yang Terjadi?

  • Pada Selasa (5/8/2025), Menteri Perindustrian Korsel, Kim Jung-kwan, mengatakan bahwa komentar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick yang sebelumnya menyebut 90 persen keuntungan investasi Korea akan masuk ke AS, adalah tidak benar.
  • Menurut Kim, yang telah disepakati baru sektor sasaran dan skala investasi, termasuk pinjaman dan jaminan.
  • Detail pengelolaan dana yang diinvestasikan Korsel di AS masih akan dinegosiasikan lebih lanjut.

Yang telah diputuskan mengenai dana tersebut adalah sektor mana yang akan ditargetkan dan skala keseluruhannya. Kita perlu negosiasi lebih lanjut untuk menentukan detail pengelolaan dana tersebut.

— Menteri Perindustrian Korsel, Kim Jung-kwan.

Latar Belakang Kesepakatan

  • Dalam perjanjian perdagangan yang dicapai pekan lalu, Seoul berjanji menanamkan US$350 miliar di sektor strategis AS seperti galangan kapal, semikonduktor, dan baterai.
  • Sebagai imbalan, pemerintahan Presiden AS Donald Trump memangkas tarif timbal balik Korea Selatan dari 25 persen menjadi 15 persen.

Proyek MASGA dan Fokus SDM

  • Trump memberi apresiasi pada proposal kerja sama galangan kapal “Make American Shipbuilding Great Again” (MASGA) yang diajukan Seoul.
  • Rencana ini mencakup modernisasi galangan kapal AS, layanan pemeliharaan kapal perang, dan pelatihan tenaga kerja.

Masalah terbesar AS adalah kurangnya pekerja terampil untuk membangun kapal. Kami menawarkan pelatihan teknologi bagi pekerja AS.

— Kim Jung-kwan.

Soal Otomotif: Korsel Gagal Turunkan Tarif

  • Korea gagal menurunkan tarif mobil ke 12,5%, setara keunggulan 2,5 poin dibanding Jepang di bawah KORUS FTA.
  • Kini, baik Korea maupun Jepang menghadapi tarif 15% untuk ekspor mobil ke AS.
  • Kim menyebut kegagalan penurunan tarif disebabkan karena surplus perdagangan Korsel dan AS banyak berasal dari mobil, sehingga ruang negosiasi sangat terbatas.

Kesepakatan tarif AS-Korea memberi napas lega Seoul, meski target penurunan tarif mobil gagal tercapai. Investasi jumbo di sektor strategis AS diharapkan menjadi jembatan diplomatik dan peluang bisnis baru, sementara FTA masih memberi perlindungan di sektor tertentu. (Yonhap News Agency)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.