India ke Trump: Hentikan Tekanan, Kami Negara Berdaulat

INFORMASI.COM, Jakarta – India melawan balik ancaman tarif Presiden AS Donald Trump, menuding Washington dan Uni Eropa menjalankan standar ganda dalam perdagangan dengan Rusia. New Delhi menegaskan akan memprioritaskan kepentingan nasional, termasuk keamanan energi, tanpa tunduk pada tekanan pihak mana pun.
Apa yang Terjadi?
- •Pada Selasa (5/8/2025), Kementerian Luar Negeri India mengeluarkan pernyataan menanggapi ancaman Trump di Truth Social terkait impor minyak Rusia.
- •India membeberkan fakta perdagangan AS dan UE dengan Rusia yang mencakup barang non-esensial, termasuk produk nuklir, industri kendaraan listrik, pupuk, dan bahan kimia.
- •Uni Eropa disebut tetap memiliki nilai perdagangan jauh lebih besar dengan Rusia dibanding India pada 2023–2024.
- •Pernyataan ini juga membalas sindiran Trump yang menyebut ekonomi India “mati”, dengan menegaskan status India sebagai “ekonomi besar” yang siap melindungi keamanan nasionalnya.
“ India akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan nasional dan keamanan ekonominya. ”
— Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri India.
Mengapa Ini Penting?
- •Tidak hanya membela perdagangan minyaknya, India juga menyerang balik praktik perdagangan Barat yang dinilai tak konsisten.
- •India ingin menunjukkan bahwa negara berdaulat tidak bisa “diceramahi” tentang kebijakan luar negeri dan keamanan ekonominya.
- •Sikap Perdana Menteri India, Narendra Modi, berbeda dari banyak pemimpin negara lain yang memilih melobi atau merayu Trump.
Zoom Out
- •Ancaman tarif terbaru Trump datang setelah ia menuding India memanfaatkan perdagangan minyak Rusia untuk keuntungan finansial.
- •NATO, lewat Sekjen Mark Rutte, juga pernah mengancam sanksi, memicu reaksi keras India.
- •Modi menolak klaim Trump bahwa gencatan senjata dengan Pakistan pada Mei lalu terjadi berkat campur tangan AS.
India tampaknya siap menghadapi risiko kenaikan tarif AS. Pemerintah melihat ancaman ini bukan soal perdagangan semata, melainkan upaya memaksa perubahan arah diplomasi. New Delhi sudah memberi sinyal jelas, yakni tidak akan tunduk pada tekanan atau ancaman. (India Today/The Times of India)