Zelensky–Trump Sepakat Perkuat Tekanan ke Rusia Jelang Tenggat Perdamaian

Zelensky–Trump Sepakat Perkuat Tekanan ke Rusia Jelang Tenggat Perdamaian
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto: The White House)

INFORMASI.COM, Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya dan Presiden AS Donald Trump telah melakukan pembicaraan telepon yang “produktif” pada Selasa (5/8/2025), dengan fokus pada penghentian invasi Rusia, sanksi ekonomi, dan penguatan kerja sama militer, termasuk produksi drone.

Apa yang Terjadi?

  • Percakapan ini berlangsung tiga hari sebelum tenggat yang ditetapkan Trump kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina pada 8 Agustus 2025.
  • Zelensky menyampaikan apresiasi atas upaya Trump menuju perdamaian yang adil dan langgeng, sembari menegaskan pentingnya menghentikan pertumpahan darah secepat mungkin.
  • Keduanya bertukar informasi terbaru soal situasi medan tempur, termasuk meningkatnya intensitas serangan Rusia. Trump disebut sepenuhnya memahami dampak serangan mematikan pada 31 Juli yang menewaskan 31 orang di Kyiv dan melukai lebih dari 150 lainnya.

Mengapa Ini Penting?

  • Zelensky menyebut Rusia sensitif terhadap ancaman sanksi baru dari AS, dan menyebut ketegasan Trump sebagai alat tekan yang "dapat mengubah banyak hal.”
  • Diskusi juga mencakup rancangan perjanjian kerja sama drone antara Ukraina dan AS, yang disebut Zelensky sebagai salah satu perjanjian terkuat yang pernah ada.
  • Trump sebelumnya mengusulkan skema pembiayaan senjata AS oleh sekutu NATO untuk Ukraina. Belanda, Swedia, Norwegia, dan Denmark telah mengalokasikan lebih dari US$1 miliar untuk inisiatif ini.

Kami juga membahas kerja sama pertahanan bilateral kami dengan Amerika. Draf perjanjian tentang drone telah disiapkan oleh pihak Ukraina, dan kami siap membahasnya secara detail dan menyelesaikannya. Ini bisa menjadi salah satu perjanjian terkuat.

— Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Zoom Out

  • Trump telah memperingatkan bahwa jika Rusia tidak menghentikan perang sebelum 8 Agustus 2025, AS akan memberlakukan sanksi besar-besaran.
  • AS juga akan mengenakan tarif sekunder bagi negara yang tetap membeli minyak, gas, dan ekspor Rusia.
  • Langkah ini berpotensi memengaruhi mitra dagang utama Rusia seperti China dan India.
  • Pada 31 Juli 2025, diplomat senior AS John Kelley mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Trump menginginkan kesepakatan damai tercapai sesuai tenggat.

Percakapan Zelensky–Trump menunjukkan garis besar strategi AS menjelang tenggat 8 Agustus 2025, yakni kombinasi tekanan diplomatik, ancaman sanksi, dan peningkatan dukungan militer. Keberhasilan langkah ini akan menjadi ujian besar bagi prospek perdamaian di Ukraina dan keseimbangan geopolitik global. (The Kyiv Independent/Kyiv Post)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.