Trump Klaim AS Bebas Gunakan Komitmen Investasi Jepang US$550 Miliar

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa komitmen investasi Jepang ke AS bukanlah bentuk kerja sama antarnegara, melainkan dana yang bisa digunakan Washington sesuka hati.
Apa yang Terjadi?
- •Mengutip Japan Times, Rabu (6/8/2025), Trump menyebut investasi US$550 miliar dari Jepang sebagai “signing bonus”, layaknya kontrak pemain bisbol, dan menyatakan bahwa uang itu akan digunakan sesuai keinginannya.
- •Komentar Trump menegaskan pandangan serupa dari pejabat AS lainnya, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Menteri Keuangan Scott Bessent, yang menyebut Jepang akan menjadi “bankir” dalam proyek-proyek AS.
- •Di pihak Jepang, komitmen itu dinilai sebagai batas maksimal (cap), bukan target minimum.
- •Mayoritas dana akan berbentuk pinjaman dan jaminan pinjaman dari institusi keuangan yang disokong pemerintah.
- •Jepang hanya akan menempatkan sekitar 2 persen dari total dana dalam bentuk ekuitas langsung (saham), bukan dana segar seperti yang diasumsikan pihak AS.
Mengapa Ini Penting?
- •Perbedaan pandangan soal esensi investasi bisa menggagalkan perjanjian tarif yang sudah dinegosiasikan selama berbulan-bulan.
- •Komentar Trump menyoroti pendekatan transaksional pemerintahannya dalam hubungan dagang, yang bisa berdampak pada stabilitas aliansi ekonomi strategis.
- •Jepang cemas karena meskipun kesepakatan menetapkan penurunan tarif mobil dari 25 persen menjadi 12,5 persen, belum ada kejelasan eksekusi dari Gedung Putih.
“ Kami tidak bisa bekerja sama dalam hal-hal yang tidak menguntungkan perusahaan atau ekonomi Jepang. ”
— Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Jepang, Ryosei Akazawa.
Tidak Hanya Jepang
- •Trump juga membandingkan komitmen Jepang dengan kesepakatan serupa dari Uni Eropa senilai US$600 miliar.
- •Ia menyebut kesepakatan dengan Uni Eropa ini sebagai hadiah, dan bisa digunakan untuk apapun.
- •Namun, dokumen dari Komisi Eropa pada 29 Juli 2025 menyatakan bahwa investasi US$600 miliar itu baru sebatas minat dari perusahaan-perusahaan Eropa, dan tidak mengikat secara legal.
Ketidaksepakatan antara AS dan Jepang soal makna dari “investasi” sebesar $550 miliar berpotensi menggagalkan kesepakatan perdagangan yang sudah diumumkan. Sementara Trump menganggap dana tersebut sebagai milik AS sepenuhnya, Jepang bersikukuh bahwa komitmen mereka bukanlah cek kosong tanpa batas. (The Japan Times)