Israel Targetkan Penguasaan Gaza City, Tapi Menolak Jadi Pengelola

INFORMASI.COM, Jakarta - Israel kembali mengubah arah strategis dalam perangnya di Gaza. Pada Kamis (7/8/2025) kabinet keamanan Israel telah menyetujui rencana pendudukan militer Gaza City, jantung utama Jalur Gaza.
Rencana Pendudukan Gaza City
- •Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi untuk menghancurkan Hamas.
- •Operasi militer skala besar akan diluncurkan di Gaza City, wilayah utara Gaza yang dulunya menjadi pusat populasi.
- •Rencana ini mencakup pengungsian paksa seluruh warga sipil ke kamp-kamp di wilayah tengah Gaza sebelum 7 Oktober.
- •Israel juga akan mengepung milisi Hamas yang tersisa, sambil memberikan bantuan kemanusiaan di luar zona pertempuran.
- •Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak berniat menjadi pemerintahan tetap di Gaza.
Netanyahu: Kami Tidak Ingin Memerintah Gaza
- •Israel akan mengambil kendali militer seluruh Jalur Gaza untuk mengamankan wilayah dan memberantas Hamas.
- •Israel tidak akan menjadi entitas pemerintahan di sana.
- •Israel ingin menyerahkan Gaza ke "kekuatan Arab non-Otoritas Palestina", tanpa menyebut siapa yang dimaksud.
- •Netanyahu juga menolak peran Otoritas Palestina dalam masa depan Gaza.
- •Ia juga tidak ingin Israel menduduki Gaza secara permanen.
“ Kami ingin Gaza diperintah dengan baik, tanpa mengancam kami, dan memberi kehidupan layak bagi warga Gaza. ”
— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Siapa Pengganti Hamas?
- •Masalah utama dari strategi Israel, adalah tidak ada alternatif pemerintahan sipil yang jelas di Gaza setelah Hamas disingkirkan.
- •Negara-negara Arab seperti Yordania menolak terlibat jika Otoritas Palestina tidak dilibatkan.
- •Bantuan untuk rekonstruksi pasca-perang pun tersandera oleh kebuntuan politik ini.
- •Selama ini, Netanyahu juga menolak membangun alternatif politik, yang menurut para pengkritiknya, justru memperpanjang konflik.
Risiko Kemanusiaan dan Politik
- •Lebih dari 61.000 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai Oktober 2023.
- •Hampir 200 orang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, akibat blokade dan runtuhnya distribusi bantuan.
- •Pendudukan penuh atas Gaza City berpotensi mengusir puluhan ribu warga yang sudah kelelahan dan kelaparan.
Sementara itu, di Washington DC, dukungan politik dari pemerintahan Donald Trump memberi angin kepada Netanyahu. Trump menyatakan bahwa semua keputusan diserahkan kepada Israel. (The Times of Israel/Al Jazeera)