Lebanon Setujui Rencana AS untuk Melucuti Senjata Hezbollah

INFORMASI.COM, Jakarta – Pemerintah Lebanon secara resmi menyetujui tujuan utama dari rencana Amerika Serikat untuk melucuti senjata kelompok bersenjata Hezbollah. Keputusan ini diambil dalam rapat kabinet pada Kamis (7/8/2025) waktu setempat.
Gambaran Besar
- •Kabinet Lebanon menyetujui tujuan dari rencana Amerika Serikat untuk melucuti senjata Hezbollah.
- •Rencana ini bertujuan membatasi kepemilikan senjata hanya kepada negara, melalui kendali militer resmi Lebanon.
- •Proposal AS mencakup penempatan pasukan Lebanon secara bertahap, disertai penarikan Israel dari wilayah Lebanon selatan.
- •Keputusan ini diambil di tengah pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, yang terus melakukan serangan udara di Lebanon.
- •Langkah pemerintah dianggap sebagai upaya berisiko tinggi yang bisa memicu ketegangan politik dalam negeri dan eskalasi regional.
Penolakan Hezbollah
- •Hezbollah menolak tegas keputusan kabinet Lebanon, menyebutnya sebagai “langkah penghinaan” dan bentuk penyerahan kepada Israel dan AS.
- •Wakil Ketua Dewan Politik Hezbollah, Mahmoud Komati, mengecam langkah pemerintah yang dianggap menyerang kelompok perlawanan sendiri saat wilayah negara masih diduduki.
- •Kelompok ini menyatakan akan mengabaikan keputusan pemerintah, seolah-olah keputusan itu “tidak pernah ada”.
- •Hezbollah menyebut keputusan pemerintah sebagai “dosa besar” yang mengancam posisi kelompok dalam sistem politik Lebanon.
- •Surat kabar pro-Hezbollah Al Akhbar melaporkan kemungkinan penarikan empat menteri Hezbollah dan Amal Movement dari kabinet, atau bahkan mendorong mosi tidak percaya melalui blok parlemen Syiah.
“ Tidak ada negara atau pemerintahan di dunia yang menghadapi perlawanan di wilayahnya sendiri sementara musuh masih menduduki wilayah tersebut dan melancarkan agresi terhadap Lebanon setiap hari. ”
— Wakil Ketua Dewan Politik Hezbollah, Mahmoud Komati
Isi Proposal AS
- •AS mengusulkan pada Lebanon untuk membatasi kepemilikan senjata hanya kepada enam institusi resmi negara.
- •Penempatan pasukan Lebanon secara bertahap di wilayah selatan berdasarkan rencana terperinci.
- •Penarikan Israel dari lima titik di selatan Lebanon yang masih diduduki, sesuai perjanjian gencatan senjata November 2024 lalu.
- •Gencatan senjata permanen dan penarikan pejuang Hezbollah ke utara Sungai Litani.
Eskalasi di Lapangan
- •Israel tetap melakukan serangan udara di Lebanon, meski telah menandatangani gencatan senjata.
- •Dua orang tewas akibat serangan Israel pada Rabu, dan enam orang lagi pada Kamis (7/8/2025).
- •Serangan ini memperkuat argumen Hezbollah bahwa ancaman dari Israel masih nyata dan belum usai.
Apa Selanjutnya?
- •Pemerintah Lebanon belum mengumumkan tenggat waktu atau rincian mekanisme pelucutan senjata.
- •Tidak jelas bagaimana pelaksanaan rencana ini akan dikawal di tengah ketegangan politik dan kemungkinan perlawanan bersenjata.
Keputusan kabinet Lebanon untuk menyetujui tujuan dari rencana AS menjadi titik balik yang berani tapi berisiko. Di satu sisi, ini mencerminkan keinginan untuk memperkuat kedaulatan negara atas senjata; di sisi lain, bisa memicu kekacauan politik dalam negeri dan potensi konfrontasi bersenjata yang lebih luas. (Al Jazeera/Arab News)