Korea Selatan Kirim Utusan Khusus ke Indonesia, Fokus Perkuat Kerja Sama Strategis

Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung. (Foto: Kantor Presiden Korea Selatan)
INFORMASI.COM, Jakarta – Pemerintah Korea Selatan mengirim utusan khusus ke Indonesia pekan ini untuk menegaskan komitmen pemerintahan baru Presiden Lee Jae-myung dalam memperdalam hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Apa yang Terjadi?
- •Kunjungan delegasi Korsel di Indonesia dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai Senin (11/8/2025).
- •Utusan khusus dipimpin oleh Cho Jeong-sik akan menyampaikan surat resmi dari Presiden Lee Jae-myung kepada Presiden Prabowo Subianto.
- •Surat dari Presiden Lee Jae-myung berisi upaya memperkuat hubungan bilateral di berbagai sektor.
- •Delegasi Korsel juga dijadwalkan bertemu dengan pejabat senior pemerintah Indonesia untuk membahas kerja sama di bidang perdagangan, investasi, sektor pertahanan, energi, hingga transisi digital.
- •Indonesia tercatat sebagai pasar ekspor senjata terbesar Korsel di Asia, sehingga sektor pertahanan menjadi salah satu fokus pembicaraan penting dalam kunjungan kali ini.
Fokus ASEAN
- •Diskusi antara kedua negara juga akan menyentuh upaya memperdalam hubungan di tingkat regional.
- •Salah satu fokus utama diskusi, adalah kerangka kerja sama melalui ASEAN.
- •Korsel memandang Indonesia sebagai anggota kunci ASEAN memiliki peran strategis.
Latar Belakang Politik
- •Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian diplomasi yang dilakukan Presiden Lee Jae-myung sejak menjabat pada 4 Juni 2025 lalu.
- •Sebelumnya, Lee telah mengirim utusan khusus ke Uni Eropa, Prancis, Inggris, India, Polandia, dan beberapa negara lainnya.
- •Misi diplomatik yang dijalankan Presiden Lee Jae-myung menandai pemulihan diplomasi Korsel setelah gejolak politik tahun lalu terkait deklarasi darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk-yeol.
Kunjungan utusan khusus Korea Selatan ke Indonesia ini menjadi sinyal kuat bahwa kedua negara berkomitmen memperluas kerja sama strategis, baik di bidang ekonomi, pertahanan, maupun teknologi. (Yonhap/AjuPress)