Netanyahu Kukuh Lanjutkan Operasi Militer di Gaza Meski Panen Kritik

INFORMASI.COM, Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan rencana baru untuk memperluas operasi militer di Gaza sebagai cara terbaik untuk mengakhiri perang, meski menghadapi gelombang kritik dari dalam dan luar negeri.
Apa yang Terjadi?
- •Dalam konferensi pers, Minggu (10/8/2025), Netanyahu mengungkapkan akan menginstruksikan mobilisasi militer untuk menguasai Gaza dalam waktu dekat.
- •Rencana Netanyahu akan dilaksanakan dengan “jangka waktu cukup singkat” untuk mempercepat akhir perang.
- •Fokusnya, adalah untuk membongkar dua basis pertahanan Hamas di Gaza City dan kamp-kamp pusat di Al Mawasi.
- •Penguasaan Gaza dimaksudkan untuk menyediakan jalur aman bagi evakuasi warga sipil.
Situasi Terkini Perang
- •Israel mengklaim telah menguasai 70-75 persen wilayah Gaza secara militer.
- •Perang telah berlangsung lebih dari 22 bulan sejak serangan Hamas pada 2023.
- •Dari 251 sandera yang diculik Hamas, 49 masih ditahan, termasuk 27 yang dinyatakan tewas oleh militer Israel.
“ Israel tidak punya pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan mengalahkan Hamas. Kami saat ini sudah menguasai sekitar 70-75 persen wilayah Gaza di bawah kendali militer. Tapi kami masih punya dua benteng tersisa yang harus ditaklukkan, yakni Gaza City dan kamp-kamp pusat di Al Mawasi. ”
— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Tanggapan Domestik di Israel
- •Ribuan warga berunjuk rasa di Tel Aviv menentang rencana perluasan perang, menuntut gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
- •Tokoh sayap kanan seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengkritik rencana ini sebagai “setengah hati” dan tidak mengarah pada kemenangan mutlak.
- •Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir bahkan menyerukan pendudukan penuh Gaza dan kolonisasi.
Reaksi Internasional
- •Dewan Keamanan PBB memperingatkan potensi bencana baru di Gaza jika rencana dilaksanakan, termasuk perpindahan paksa, korban jiwa, dan kerusakan lebih luas.
- •Beberapa sekutu Israel mendorong gencatan senjata untuk memulangkan sandera dan mengatasi krisis kemanusiaan, di tengah peringatan kelaparan meluas di wilayah tersebut.
Dampak Kemanusiaan
- •Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 61.430 warga Palestina tewas sejak dimulainya serangan Israel, angka yang dikonfirmasi PBB sebagai kredibel.
- •Pada Minggu (10/8/2025), 27 orang dilaporkan tewas akibat serangan Israel, termasuk 11 warga yang menunggu bantuan di pusat distribusi.
- •Serangan Hamas pada 2023 lalu menewaskan 1.219 warga Israel, berdasarkan data resmi.
Netanyahu tampak tidak bergeming menghadapi tekanan dari oposisi domestik maupun kritik internasional, tetap berpegang pada rencana militer yang diyakininya akan mempercepat akhir konflik. (Arab News/The Times of Israel)