Mantan Auditor Ungkap Dugaan Alat Rahasia di Sistem Keuangan Vatican

Mantan Auditor Ungkap Dugaan Alat Rahasia di Sistem Keuangan Vatican
Basilika Santo Petrus, Vatican. (Foto: Flickr/David Stanley)

INFORMASI.COM, Jakarta – Vatican kembali diguncang potensi skandal keuangan baru. Lembaga penggajian Vatican dituduh memiliki kemampuan mengubah nama dan nomor rekening internasional bahkan setelah transaksi selesai dilakukan.

Apa yang Terjadi?

  • Mengutip The Daily Signal, Senin (11/8/2025), tuduhan datang dari Libero Milone, auditor-jenderal pertama yang ditunjuk Paus Fransiskus pada 2015.
  • Milone menyebut teknologi ini layaknya “kunci kerangka” yang berpotensi digunakan untuk pencucian uang.
  • Tuduhan yang dilontarkan Milone langsung dibantah pihak Vatican.

Saya punya selembar kertas bukti yang menyatakan bahwa mereka bisa mengubah transaksi. Mereka bisa mengubah nama kapan saja.

— Libero Milone

Latar Belakang Milone

  • Milone merupakan mantan eksekutif di firma akuntansi global Deloitte, sempat memegang kendali penuh atas audit internal Vatican.
  • Namun, kiprahnya memerangi dugaan korupsi disebut menjadi alasan ia dipaksa mundur pada 2017 oleh Uskup Agung Angelo Becciu.
  • Ia dituduh “memata-matai” pejabat tinggi gereja dan diancam akan diproses hukum jika tidak mengundurkan diri.
  • Semua tuduhan terhadapnya dicabut pada Mei 2018. Ia lalu menggugat Vatican atas pemecatan tidak sah bersama wakilnya, Ferruccio Panicco.
  • Ia menuntut ganti rugi €9,3 juta (sekitar US$10,8 juta). Namun, gugatan itu ditolak oleh Pengadilan Banding Vatican pada Juli 2025 lalu.

Potensi Dampak Jika Terbukti

  • Menurut The Pillar, jika klaim Milone benar, Vatican bisa masuk daftar hitam keuangan internasional.
  • Konsekuensinya, Vatican akan terisolasi dari sistem perbankan global.
  • Artinya, satu-satunya cara menerima atau mengirim dana hanyalah melalui uang tunai fisik.

Meski tuduhan Milone dibantah keras dan dianggap teknisnya mustahil, riwayatnya di dalam sistem keuangan Vatican membuat klaim ini sulit diabaikan. Jika benar terbukti, dampaknya akan sangat serius bagi reputasi dan operasional finansial Tahta Suci.

Paus Leo XIV menghadapi tantangan klasik yang telah lama membayangi Tahta Suci: tata kelola keuangan yang suram. Pengalaman sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup, latar belakang hukum kanon, serta usianya yang relatif muda memberinya peluang unik untuk melakukan reformasi nyata. (The Daily Signal/The Pillar)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.