Presiden Korsel Kunjungi Washington 25 Agustus 2025, Bahas Aliansi Strategis

INFORMASI.COM, Jakarta – Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menggelar pertemuan pertama mereka di Washington D.C. pada 25 Agustus 2025 mendatang. Pertemuan ini akan membahas penguatan aliansi kedua negara, kerja sama industri, dan isu keamanan kawasan.
Apa yang Terjadi?
- •Lee dijadwalkan berangkat pada 24 Agustus untuk kunjungan tiga hari ke AS.
- •Ini merupakan perjalanan pertamanya sejak menjabat pada awal Juni 2025.
- •Diskusi Lee-Trump utamanya mencakup penguatan postur pertahanan gabungan Korsel-AS dan koordinasi denuklirisasi untuk menjaga stabilitas di Semenanjung Korea.
- •Diskusi juga akan membahas sektor semikonduktor, baterai, dan galangan kapal, serta kemitraan ekonomi di teknologi mutakhir dan mineral kritis.
- •Pertemuan berlangsung tak lama setelah kesepakatan dagang yang memangkas tarif dari rencana 25 persen menjadi 15 persen sebagai imbalan komitmen investasi senilai US$350 miliar, pembelian energi dari AS senilai US$100 miliar, dan janji kolaborasi industri.
“ Agenda utama pertemuan kedua pemimpin negara ini adalah mengembangkan hubungan Korsel-AS menjadi aliansi strategis yang berorientasi pada masa depan, sebagai respons terhadap dinamika keamanan dan ekonomi global yang berubah cepat. ”
— Juru Bicara Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Kang Yu-jung.
Mengapa Ini Penting?
- •Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya kerja sama militer Korea Utara dengan Rusia dan kemajuan program nuklir Pyongyang.
- •Jenderal Xavier Brunson, Komandan Pasukan AS di Korea, menyoroti perlunya pembaruan strategi aliansi yang sudah berusia 75 tahun agar sesuai dengan lanskap keamanan Asia Timur Laut yang berubah.
- •Korsel juga berupaya mempertahankan hubungan stabil dengan China, mitra dagang terbesarnya, sembari mempererat kemitraan strategis dengan AS.
Gambaran Besar
- •Pertemuan Lee–Trump menjadi momentum strategis untuk menata ulang arah aliansi Korea-AS di era persaingan teknologi, ketegangan geopolitik, dan tantangan keamanan baru.
- •Selain menggarap isu militer, pembicaraan ini juga berpotensi menentukan arah kerja sama industri yang bisa memengaruhi rantai pasok global, khususnya di bidang teknologi tinggi.
Kunjungan Presiden Lee Jae Myung ke Washington menandai babak baru hubungan Korea-AS, dengan kombinasi agenda keamanan dan ekonomi yang sama-sama strategis. Hasilnya berpotensi mengubah lanskap aliansi, rantai pasok industri, dan dinamika geopolitik di Asia Timur Laut. (Yonhap/The Korea Herald)