Hamas Bertemu di Kairo, Mesir Dorong Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

Hamas Bertemu di Kairo, Mesir Dorong Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza
Ibu Kota Mesir, Kairo. (Foto: Wikimedia Commons/Nina R)

INFORMASI.COM, Jakarta – Delegasi senior Hamas akan bertemu pejabat Mesir di Kairo pada Rabu (13/8/2025) untuk membahas langkah-langkah gencatan senjata di Jalur Gaza. Pertemuan ini dipimpin oleh Khalil al-Hayya, kepala negosiator Hamas, dan menjadi bagian dari upaya diplomasi terbaru yang digerakkan Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat untuk menghentikan perang yang telah berlangsung 22 bulan.

Apa yang Terjadi?

  • Hamas mengonfirmasi bahwa delegasinya sudah memulai perundingan awal menjelang pertemuan resmi, dengan fokus pada penghentian perang, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta rekonsiliasi internal Palestina.
  • Mesir, melalui Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty, menyatakan pihaknya bekerja keras bersama Qatar dan AS untuk merancang gencatan senjata selama 60 hari.
  • Paket kesepakatan yang dibahas mencakup pembebasan sebagian sandera Israel, pembebasan sejumlah tahanan Palestina, serta aliran bantuan medis dan kemanusiaan tanpa syarat.

Delegasi memulai perundingan awal untuk pertemuan hari Rabu, dan akan fokus pada cara-cara mengakhiri perang di Jalur Gaza, pengiriman bantuan, mengakhiri penderitaan rakyat kami di Jalur Gaza, dan hubungan internal Palestina untuk mencapai konsensus nasional.

— Pernyataan resmi Hamas.

Mengapa Ini Penting?

  • Upaya mediasi sebelumnya terhenti sejak akhir Juli 2025, ketika AS dan Israel menarik delegasi dari Doha dengan alasan Hamas “kurang berkeinginan” untuk mencapai kesepakatan.
  • Namun, Hamas menegaskan tetap berkomitmen mengatasi hambatan demi kesepakatan gencatan senjata.
  • Mesir dan Qatar bahkan menyebut adanya “kemajuan” pada putaran perundingan terakhir.
  • Mediator kini tengah menyusun proposal komprehensif baru yang mencakup pembebasan semua sandera sekaligus.

Gambaran Besar

  • Sementara diplomasi berlangsung, situasi di lapangan memburuk.
  • Gaza’s Civil Defense melaporkan serangan udara Israel di Kota Gaza meningkat dalam tiga hari terakhir, terutama di lingkungan Zeitun dan Sabra, menewaskan setidaknya 33 orang pada Selasa (12/8/2025).
  • Israel disebut menggunakan bom, drone, dan amunisi daya ledak tinggi yang menghancurkan area permukiman.
  • Serangan terbaru juga menewaskan lima jurnalis Al Jazeera dan seorang reporter lepas di luar rumah sakit, dengan Israel menuduh salah satu dari mereka adalah anggota Hamas.
  • Perang ini, yang dipicu serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.219 orang di Israel, telah merenggut nyawa sedikitnya 61.599 warga Palestina menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Pertemuan Hamas di Kairo menjadi peluang baru bagi tercapainya gencatan senjata di Gaza, meski tekanan politik, krisis kemanusiaan, dan eskalasi militer di lapangan terus membayangi proses negosiasi. (Sputinik-OANA via Antara/Arab News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.