Trump Tawarkan Mineral Langka dan Pelonggaran Sanksi untuk Akhiri Perang Ukraina

INFORMASI.COM, Jakarta – Departemen Keuangan Amerika Serikat pada Selasa (13/8/2025) mengumumkan pencabutan sementara sejumlah sanksi terhadap transaksi dengan Rusia.
Apa yang Terjadi?
- •Melalui lisensi umum yang diterbitkan Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC), AS memberi lampu hijau bagi bisnis dan investor AS untuk melakukan transaksi dengan Rusia.
- •Izin ini mencakup pendaratan pesawat Rusia di wilayah AS, serta kemungkinan layanan pendukung seperti katering hingga pengisian bahan bakar.
- •Lisensi berlaku hingga 20 Agustus 2025 dan tidak mencakup pelepasan aset yang dibekukan.
- •Kebijakan ini dijalankan untuk mendukung pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang dijadwalkan pada 15 Agustus 2025.
- •Pertemuan akan berlangsung di Joint Base Elmendorf-Richardson, pangkalan militer AS yang dijaga ketat sejak dibangun pada 1940 dan menjadi markas 11th Air Force, 11th Airborne Division, dan unit intelijen utama Angkatan Udara.
Godaan Ekonomi untuk Kremlin
- •Gedung Putih menyebut pertemuan ini sebagai “latihan mendengar” yang membuka jalan menuju pertemuan trilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
- •Trump juga menyiapkan “godaan” bagi Putin, yakni tawaran berbagi keuntungan dari kesepakatan penambangan mineral langka yang telah ia jalin dengan Ukraina.
- •Mineral ini sangat dibutuhkan oleh industri teknologi global, dan tawaran tersebut mencakup akses ke sumber daya alam Alaska serta mineral di wilayah Ukraina yang kini dikuasai Rusia.
“ Presiden Trump akan menegaskan kepada Presiden Putin, bahwa semua opsi ada di meja. AS juga bisa memberlakukan sanksi tambahan atau tarif sekunder, serta mendorong Eropa untuk memperkuat tekanan, jika Rusia menolak bekerja sama. ”
— Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.
Pelonggaran sanksi dan tawaran mineral langka menunjukkan strategi yang dimainkan AS menjelang pertemuan Alaska. Meskipun hasil konkret belum pasti, langkah ini menandai upaya serius Washington untuk mendorong gencatan senjata dan membuka pintu bagi penyelesaian diplomatik konflik Ukraina. (The Kyiv Independent/Kyiv Post)