Hamas Tolak Rencana Relokasi Gaza oleh Israel

Hamas Tolak Rencana Relokasi Gaza oleh Israel
Ilustrasi warga Gaza menghadapi tentara IDF. (Foto: Flickr/MMansour)

INFORMASI.COM, Jakarta - Hamas pada Minggu (17/8/2025) menolak rencana Israel untuk merelokasi warga Gaza City ke selatan dengan penyediaan tenda dan perlengkapan darurat. Kelompok Palestina itu menilai langkah tersebut bukan solusi kemanusiaan, melainkan “gelombang baru genosida dan pengusiran” bagi ratusan ribu penduduk.

Rencana Relokasi Israel

  • Israel Defense Forces (IDF) menyatakan relokasi ini bertujuan memindahkan warga sipil dari zona pertempuran ke area yang lebih aman.
  • Sebagai bagian dari rencana itu, IDF mulai menyiapkan tenda dan fasilitas darurat di wilayah selatan Gaza.
  • Israel sebelumnya juga mengumumkan niatnya melancarkan ofensif baru untuk merebut kendali atas Gaza City bagian utara, pusat perkotaan terbesar di Jalur Gaza.
  • Langkah ini menambah kekhawatiran dunia internasional atas keselamatan warga sipil di wilayah padat tersebut.
  • Hamas menolak mentah-mentah rencana tersebut. Dalam pernyataan resminya, kelompok itu menyebut penempatan tenda darurat hanyalah tipu daya yang dimaksudkan untuk menutupi serangan brutal yang sedang dipersiapkan Israel.

Penempatan tenda atas nama kemanusiaan hanyalah kedok untuk menutupi kejahatan kejam yang tengah dipersiapkan.

— Pernyataan resmi Hamas.

Reaksi dan Krisis Kemanusiaan

  • Rencana relokasi ini tidak hanya menuai kritik internasional, tetapi juga menimbulkan perdebatan di dalam negeri Israel.
  • Keluarga para sandera yang masih ditahan Hamas menggelar mogok nasional, menuntut pemerintah menghentikan perang melalui kesepakatan pembebasan sandera, bukan lewat eskalasi militer.
  • Sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza.
  • Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 61.000 warga Palestina tewas, sementara jutaan lainnya kini mengungsi, kelaparan, dan hidup di reruntuhan.

Rencana relokasi Gaza City menyoroti ketegangan yang terus meningkat: Israel menyebutnya sebagai langkah penyelamatan, sementara Hamas melihatnya sebagai strategi genosida. Dengan ribuan nyawa melayang dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal, jalan menuju solusi damai tampak semakin jauh. (Arab News/The Times of Israel)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.