Washington DC Dibanjiri 1.100 Garda Nasional dari Enam Negara Bagian yang Dipimpin Partai Republik

INFORMASI.COM, Jakarta - Ratusan pasukan Garda Nasional tambahan dari enam negara bagian yang dipimpin Partai Republik dikirim ke Washington, D.C. Langkah ini memperkuat kebijakan Presiden AS Donald Trump yang ingin “membanjiri” ibu kota AS dengan tentara dan agen federal, dengan dalih menekan tingkat kejahatan yang ia klaim semakin tak terkendali.
Apa yang Terjadi?
- •Pada Selasa (19/8/2025), tiga gubernur negara bagian yang dikuasai Partai Republik, yakni Mississippi, Louisiana, dan Tennessee, sepakat mengirimkan Garda Nasional ke Washington D.C.
- •Gubernur Louisiana Jeff Landry mengirim sekitar 135 pasukan, Mississippi mengerahkan 200, sementara Tennessee menambahkan 160 pasukan.
- •Sebelumnya, negara bagian West Virginia, South Carolina, dan Ohio juga melakukan hal serupa atas permintaan Gedung Putih.
- •Total lebih dari 1.100 pasukan Garda Nasional kini dikerahkan ke Washington.
- •Langkah ini muncul setelah Trump pada 11 Agustus 2025 mengumumkan pengerahan 800 pasukan Garda Nasional dan mengambil kendali sementara atas kepolisian Washington D.C.
“ Kejahatan di sana (Washington D.C.) sudah tidak terkendali, dan jelas sesuatu harus dilakukan untuk mengatasinya. ”
— Gubernur Mississippi Tate Reeves.
Perdebatan Data dan Narasi Keamanan
- •Trump menggambarkan Washington D.C. sebagai kota yang dilanda kekerasan dan tunawisma. Namun, pejabat setempat membantah klaim tersebut.
- •Statistik federal dan kota menunjukkan tingkat kejahatan kekerasan justru turun tajam sejak lonjakan pada 2023, meski tingkat pembunuhan di Washington masih lebih tinggi dibanding kota besar lain di AS.
- •Operasi besar-besaran setelah Trump mengambil alih kendali Kepolisian sudah menghasilkan 465 penangkapan dalam 12 hari pertama, atau rata-rata 39 penangkapan per hari.
- •Angka ini sedikit di bawah rata-rata harian 61 penangkapan yang dilakukan Kepolisian Metropolitan Washington pada 2024.
- •Kesepakatan hukum dengan Wali Kota Muriel Bowser memastikan Kepala Polisi Pamela Smith tetap memimpin operasional kepolisian, meski berada dalam bayang-bayang otoritas federal.
Kontroversi Hukum dan Sejarah Pengerahan Garda Nasional
- •Pengerahan Garda Nasional dalam operasi keamanan domestik bukan hal baru bagi Trump.
- •Pada Juni 2025, ia memerintahkan ribuan pasukan Garda dan Marinir aktif ke Los Angeles meski ditentang Gubernur California Gavin Newsom.
- •Saat ini, pengadilan federal di San Francisco sedang meninjau legalitas tindakan pengerahan Garda Nasional dan Marinir di negara bagian California.
- •Secara hukum, militer AS dilarang digunakan dalam penegakan hukum sipil, namun ada celah yang memungkinkan pengerahan Garda Nasional di bawah komando negara bagian.
- •Pada 2020, Trump juga menggunakan pasukan Garda dalam meredam protes keadilan rasial di Washington D.C.
- •Kala itu, wewenang pasukan mencakup pengendalian massa, penahanan sementara, hingga penggeledahan singkat—praktik yang biasanya menjadi domain kepolisian.
- •Kini, Gedung Putih menegaskan pasukan di Washington hanya bertugas melindungi properti federal dan mendukung kepolisian, tanpa melakukan penangkapan langsung.
- •Namun, para pengkritik menilai pola ini bisa membuka jalan bagi presiden untuk menggunakan kekuatan bersenjata terhadap warga sipil di masa depan.
Pengerahan lebih dari seribu pasukan Garda Nasional ke Washington memperlihatkan strategi agresif Trump dalam mengendalikan ibu kota, meski data resmi menunjukkan tren kriminalitas menurun. Polemik ini menyoroti tarik-menarik antara otoritas federal dan pemerintah lokal, sekaligus membuka perdebatan lebih luas mengenai batas penggunaan militer dalam keamanan domestik. (The Globe and Mail/USA Today)