Presiden Lebanon Desak PBB Perpanjang Mandat Pasukan Perdamaian UNIFIL

Presiden Lebanon Desak PBB Perpanjang Mandat Pasukan Perdamaian UNIFIL
Ilustrasi pasukan perdamaian PBB di Lebanon. (Foto: UNIFIL)

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Lebanon Joseph Aoun pada Selasa (19/8/2025) memperingatkan bahaya jika mandat pasukan perdamaian PBB di Lebanon Selatan, UNIFIL, tidak diperpanjang. Peringatan ini muncul saat Dewan Keamanan PBB mulai membahas rancangan resolusi yang menentukan kelanjutan kehadiran misi tersebut.

Tekanan Politik dan Dinamika Regional

  • Perpanjangan mandat UNIFIL tahun ini berlangsung dalam suasana penuh tekanan.
  • Lebanon, di bawah desakan kuat Amerika Serikat, telah berkomitmen melucuti persenjataan Hezbollah sebelum akhir tahun, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata November lalu.
  • Namun, baik Israel maupun AS disebut menentang perpanjangan misi tersebut.
  • Aoun menekankan bahwa keberadaan UNIFIL masih sangat krusial.

Setiap jadwal mandat UNIFIL yang berbeda dari kebutuhan di lapangan akan berdampak negatif pada situasi di selatan, yang masih menderita akibat pendudukan Israel.

— Presiden Lebanon, Joseph Aoun.

Peran UNIFIL dan Dukungan Internasional

  • UNIFIL telah dikerahkan sejak 1978 untuk memisahkan Israel dan Lebanon, dengan total sekitar 10.000 personel dari 50 negara.
  • Resolusi terbaru yang diajukan Prancis mengusulkan perpanjangan mandat hingga 31 Agustus 2026, tetapi juga membuka peluang penarikan pasukan di masa depan.
  • Pemerintah Lebanon sendiri telah meningkatkan jumlah pasukan di selatan hingga 10.000 personel, dengan dukungan UNIFIL yang memperkuat lebih dari 120 posisi militer.

Koordinasi erat antara UNIFIL dan tentara Lebanon adalah kunci untuk mengembalikan stabilitas.

— Komandan UNIFIL, Mayor Jenderal Diodato Abagnara

Ancaman Israel dan Masa Depan Mandat

  • Meski gencatan senjata telah dicapai, Israel tetap melancarkan serangan ke wilayah Lebanon dengan alasan menekan Hezbollah.
  • Lima area strategis di Lebanon Selatan masih diduduki Israel, yang memperkuat argumen Beirut bahwa kehadiran UNIFIL belum bisa diakhiri.
  • Aoun menyebut pihaknya sudah memulai kontak dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan serta mitra regional untuk memastikan perpanjangan mandat.
  • Keputusan resmi diperkirakan akan diambil melalui pemungutan suara Dewan Keamanan pada 25 Agustus 2025, menjelang berakhirnya mandat UNIFIL.

Seruan Presiden Lebanon untuk memperpanjang mandat UNIFIL mencerminkan kekhawatiran mendalam akan potensi kekacauan di perbatasan selatan, terutama di tengah ketegangan yang belum sepenuhnya reda dengan Israel. Keputusan Dewan Keamanan PBB akan menjadi penentu arah stabilitas Lebanon dalam dua tahun ke depan. (Arab News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.