Zelenskyy Ajukan Pembelian Paket Senjata US$90 Miliar dari AS

Zelenskyy Ajukan Pembelian Paket Senjata US$90 Miliar dari AS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Foto: Flickr/President Of Ukraine)

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan rencana ambisius pembelian senjata Amerika Serikat senilai US$90 miliar sebagai bagian dari jaminan keamanan bagi negaranya. Usulan ini, yang dibawa Zelenskyy saat melakukan pertemuan di Washington pada 18 Agustus 2025, ditujukan untuk memperkuat posisi Ukraina di tengah perang yang berkepanjangan dengan Rusia.

Pembelian Senjata sebagai Pilar Jaminan Keamanan

  • Mengutip The Kyiv Independent, Selasa (19/8/2025), pembelian paket senjata AS tersebut menjadi bagian kedua dari kerangka jaminan keamanan yang lebih luas.
  • Bagian pertama adalah keberadaan tentara Ukraina yang kuat, sementara bagian ketiga berupa pengembangan produksi drone dalam negeri.
  • Rencana ini bukan hanya sekadar permintaan bantuan, melainkan strategi Kyiv untuk mengikat komitmen jangka panjang Washington dengan menjadikannya investasi industri pertahanan AS.
  • Ukraina bahkan telah menyampaikan proposal ini kepada sekutu Eropa sebelum bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Memang ada paket dengan usulan kami senilai $90 miliar. Ini adalah bagian kedua dari jaminan keamanan bagi kami.

— Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Fokus pada Drone dan Pertahanan Udara

  • Selain senjata konvensional, proposal yang diajukan Zelenskyy juga mencakup perjanjian terpisah senilai US$50 miliar untuk memproduksi drone bersama perusahaan Ukraina.
  • Sejak invasi besar-besaran Rusia pada 2022, Ukraina memang berada di garis depan dalam inovasi drone militer.
  • Meski tidak merinci jenis senjata yang akan dibeli, Kyiv sebelumnya menegaskan keinginannya memperoleh sedikitnya 10 sistem pertahanan udara Patriot buatan AS.
  • Hal ini sejalan dengan target jangka panjang membangun kerangka keamanan yang tidak bergantung pada “hadiah gratis” kepada Rusia, melainkan pencegahan agresi di masa depan.

Tekanan Diplomatik dan Jalur Menuju Perdamaian

  • Proposal Ukraina juga muncul di tengah dinamika politik baru, setelah pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus 2025.
  • Dalam dokumen proposal yang diajukan Zelenskyy, Kyiv menegaskan bahwa perdamaian abadi harus dimulai dengan gencatan senjata tanpa memberikan konsesi teritorial.
  • Lebih jauh, Ukraina menolak usulan Putin untuk membekukan garis depan dengan imbalan penarikan pasukan Ukraina dari Donetsk dan Luhansk.
  • Kyiv menilai skema itu hanya akan membuka jalan bagi Rusia untuk mempercepat serangan ke kota Dnipro.
  • Ukraina juga menegaskan bahwa Rusia harus bertanggung jawab penuh atas kerusakan perang, termasuk melalui pemanfaatan US$300 miliar aset negara Rusia yang saat ini dibekukan di luar negeri.

Dengan proposal senjata US$90 miliar dan investasi drone US$50 miliar, Ukraina berupaya mengamankan jaminan keamanan jangka panjang sekaligus menekan Rusia agar menerima gencatan senjata yang adil. Rencana ini menegaskan sikap Kyiv untuk menolak konsesi teritorial dan menuntut pertanggungjawaban penuh dari Moskow atas agresi yang masih berlangsung. (The Kyiv Independent/Kyiv Post)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.