China Pertimbangkan Stablecoin Yuan, Tantangan Baru untuk Dominasi Dolar AS

China Pertimbangkan Stablecoin Yuan, Tantangan Baru untuk Dominasi Dolar AS
Ilustrasi blockchain. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - China tengah bersiap melakukan langkah besar dalam kebijakan finansial global dengan mempertimbangkan izin penggunaan stablecoin berbasis yuan. Jika disetujui, ini akan menjadi pergeseran kebijakan yang signifikan setelah sebelumnya Beijing melarang perdagangan dan penambangan kripto pada 2021.

Pergeseran Kebijakan Besar

  • Mengutip The Crypto Basic, Rabu (20/8/2025), China akan meninjau dan berpotensi menyetujui peta jalan stablecoin yuan akhir Agustus 2025.
  • Stabilitas dan internasionalisasi yuan menjadi fokus utama, dengan pembahasan khusus oleh pimpinan senior pada akhir Agustus 2025.
  • Jika disahkan, stablecoin berbasis yuan akan diintegrasikan dalam aktivitas perdagangan dan keuangan, lengkap dengan aturan jelas terkait regulasi dan penggunaan.

Menantang Dominasi Dolar AS

  • Saat ini, stablecoin berbasis dolar mendominasi pasar global senilai lebih dari US$275 miliar.
  • Amerika Serikat memperkuat posisinya lewat GENIUS Act yang ditandatangani Presiden Donald Trump, mendorong adopsi stablecoin dolar di dunia.
  • Sementara itu, yuan hanya mencatat 2,88% dari total pembayaran global pada Juni lalu, terendah dalam dua tahun, jauh tertinggal dari dolar yang menguasai hampir separuh transaksi internasional.
  • Dengan stablecoin yuan, Beijing berharap bisa menutup kesenjangan itu dan menciptakan tandingan digital bagi dolar AS.

Peta Jalan dan Tantangan ke Depan

  • Bank Sentral China bersama regulator lain menyiapkan kerangka detail untuk memastikan stabilitas sistem keuangan, termasuk manajemen risiko terkait aliran modal, spekulasi, dan kerentanan siber.
  • Hong Kong dan Shanghai dipilih sebagai pusat peluncuran. Hong Kong akan memimpin penerbitan offshore, sementara Shanghai fokus membangun hub operasi internasional bagi yuan digital.
  • Ambisi ini juga akan dibawa ke KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO) akhir Agustus 2025, dengan peluang pembahasan penggunaan stablecoin yuan untuk perdagangan lintas negara.
  • Meski demikian, analis menilai hambatan tetap besar. Kontrol ketat modal di China bisa menghalangi daya saing yuan dibandingkan stablecoin dolar yang lebih likuid dan fleksibel.

Keputusan China mempertimbangkan stablecoin berbasis yuan menandai perubahan paradigma penting: dari menolak kripto menjadi memanfaatkannya sebagai alat strategis. Meski jalan masih penuh tantangan, terutama terkait kontrol modal, langkah ini menegaskan ambisi Beijing untuk menempatkan yuan sejajar dengan dolar dalam persaingan mata uang digital global. (The Crypto Basic)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.