Ilmuwan AS Temukan Protein FTL1, Kunci Pembalik Penuaan Otak

Ilmuwan AS Temukan Protein FTL1, Kunci Pembalik Penuaan Otak
Ilustrasi otak manusia. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta – Para ilmuwan dari University of California, San Francisco (UCSF) menemukan sebuah protein yang berperan besar dalam penuaan otak, bernama FTL1. Penelitian ini membuka kunci untuk upaya untuk membalikkan penuaan otak.

Apa yang Ditemukan?

  • Peneliti mengamati perubahan gen dan protein pada hipokampus, bagian otak yang berperan penting dalam memori dan pembelajaran.
  • Mereka menemukan hanya satu protein yang konsisten berbeda antara otak tikus tua dan muda, yakni FTL1.
  • Tikus tua dengan kadar FTL1 tinggi menunjukkan penurunan kemampuan kognitif serta berkurangnya koneksi antar neuron.
  • Bahkan, ketika FTL1 sengaja ditingkatkan pada tikus muda, otak dan perilakunya berubah mirip dengan tikus tua.
  • Namun, ketika FTL1 diblokir, fungsi otak tikus kembali seperti muda — seolah penuaan bisa diputar mundur.

Bagaimana Mekanismenya?

  • Sel saraf dengan kadar FTL1 tinggi hanya membentuk cabang sederhana, bukan percabangan kompleks yang normal.
  • FTL1 memperlambat metabolisme sel di hipokampus, membuat fungsi otak menurun.
  • Peningkatan FTL1 pada tikus muda menyebabkan perilaku dan otaknya menyerupai tikus tua.
  • Penurunan kadar FTL1 pada tikus tua memulihkan koneksi saraf serta meningkatkan hasil uji memori.

Ini benar-benar sebuah pembalikan gangguan, bukan sekadar menunda gejala.

— Associate Director UCSF, Saul Villeda.

Mengapa Ini Penting?

  • Penemuan FTL1 membuka peluang terapi baru untuk melawan penuaan otak.
  • FTL1 berpotensi menjadi “saklar utama” yang menentukan cepat atau lambatnya penurunan kognitif.
  • Pemblokiran protein ini tidak hanya memperlambat, tetapi juga bisa membalikkan gangguan memori.
  • Memberi harapan baru bagi penanganan penyakit terkait usia, seperti alzheimer dan demensia.
  • Temuaan ini menandai era baru penelitian biologi penuaan dengan potensi manfaat besar bagi kesehatan manusia.

Penemuan protein FTL1 sebagai pemicu utama penuaan otak memberi harapan baru bahwa penurunan kognitif bukan hanya bisa diperlambat, tetapi juga berpotensi dibalikkan. Meski masih sebatas penelitian pada tikus, temuan ini bisa menjadi pijakan awal menuju terapi revolusioner bagi penyakit yang berkaitan dengan usia lanjut. (Science Daily)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.