Menilik Fenomena Black Moon 2025, Bulan Baru Langka yang Bikin Langit Makin Indah
INFORMASI.COM, Jakarta - Akhir pekan ini langit akan menghadirkan fenomena langka yang disebut black moon atau bulan hitam. Ilmuwan menyebutkan fenomena ini adalah bagian normal dari siklus bulan dan membuka peluang menarik bagi pengamat langit.
Apa Itu Black Moon?
- •Black moon bukanlah istilah resmi dalam dunia astronomi, melainkan sebutan populer untuk bulan baru kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender.
- •Fenomena ini muncul ketika bulan baru berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi bulan yang menghadap kita sepenuhnya gelap. Akibatnya, bulan tampak "menghilang" dari langit malam.
- •Fenomena langka ini terjadi setiap 33 bulan sekali, dan kali ini akan berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025 pukul 11:06 malam waktu Pasifik.
- •Black moon berikutnya diperkirakan baru akan terjadi lagi pada 20 Agustus 2028.
“ Dari sudut pandang ilmiah, black moon sama saja dengan bulan baru lainnya. Yang membedakannya hanyalah posisi waktunya dalam kalender. ”
— Fisikawan Universitas Syracuse, Walter Freeman.
Apakah Fenomena Ini Bisa Dilihat?
- •Meski disebut “bulan hitam”, fenomena ini tidak terlihat karena bulan berada di antara Bumi dan Matahari.
- •Sisi bulan yang menghadap ke Bumi tertutup bayangan sepenuhnya, sehingga bulan seolah “menghilang”.
- •Dampak positifnya, langit malam menjadi lebih gelap, bintang dan planet tampak lebih terang.
- •Waktu kemunculannya bertepatan dengan akhir hujan meteor Perseid, yang bisa menampilkan hingga 25 meteor per jam.
Mengapa Fenomena Black Moon Istimewa?
- •Black moon dianggap sebagai kebalikan dari blue moon yang lebih populer.
- •Fenomena ini jarang terjadi karena membutuhkan kombinasi kalender astronomi yang pas antara solstis dan ekuinoks.
- •Terjadi hanya sekali dalam 33 bulan, menjadikannya momen langka bagi pengamat langit.
- •Malam tanpa cahaya bulan adalah kondisi terbaik untuk menikmati pemandangan bintang, planet, dan galaksi.
Black moon pada 23 Agustus 2025 adalah fenomena astronomi langka yang muncul setiap 33 bulan. Meski tak terlihat, kegelapan malam yang ditimbulkannya justru menjadikan langit lebih cerah untuk menikmati bintang dan meteor Perseid. (Unilad/Live Science)