IDF Perluas Serangan ke Gaza City, Korban Sipil Kian Bertambah

IDF Perluas Serangan ke Gaza City, Korban Sipil Kian Bertambah
Ilustrasi, serangan darat di kawasan padat penduduk. Pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza City. (Foto: Freepik/AI-generated)

INFORMASI.COM, Jakarta - Israel Defense Forces (IDF) melancarkan serangan besar-besaran di pinggiran timur dan utara Gaza City pada akhir pekan, menargetkan kawasan pemukiman dan infrastruktur Hamas. Operasi ini disebut sebagai tahap awal dari rencana ofensif besar untuk merebut kendali penuh atas Gaza City, rumah bagi hampir separuh populasi di Jalur Gaza.

Serangan Intensif di Pinggiran Gaza City

  • Mengutip The Times of Israel, Minggu (24/8/2025), pesawat tempur dan tank IDF menggempur kawasan Zeitoun, Shejaia, hingga Sabra, menyebabkan ledakan beruntun sepanjang malam.
  • Di Jabalia, bangunan hancur setelah pasukan lapis baja dan infanteri Israel bergabung dalam operasi penghancuran terowongan dan fasilitas Hamas.
  • IDF menegaskan operasi ini bertujuan memperluas wilayah kendali militer serta mencegah kembalinya pejuang Hamas ke area yang ditinggalkan.

Pasukan yang dipimpin oleh Divisi ke-162 sedang berupaya untuk melumpuhkan kemampuan Hamas di Gaza City, termasuk dengan menghancurkan terowongan, mengusir teroris, dan memperkuat kendali operasional atas wilayah tersebut.

— Pernyataan resmi IDF.

Rencana Besar: Perebutan Gaza City

  • IDF menyebut ofensif penuh atas Gaza City akan segera dimulai, dengan puluhan ribu tentara cadangan akan dipanggil bertugas pada awal September 2025.
  • Penduduk sipil melaporkan penggunaan robot bersenjata dan peledak saat pasukan Israel bergerak maju.
  • Warga menilai operasi ini bukan sekadar menumpas Hamas, melainkan juga upaya pemindahan paksa dengan menghancurkan kawasan pemukiman.

Warga Sipil Terjebak Tanpa Tempat Aman

  • Sekitar dua juta orang tinggal di Gaza City, namun hanya sebagian kecil yang meninggalkan kota karena tak ada jaminan zona aman.
  • Banyak warga sudah mengalami pengungsian berulang kali dan tidak lagi percaya pada janji perlindungan di "zona kemanusiaan".
  • Sejumlah warga menolak pergi dengan alasan biaya transportasi dan kondisi ekonomi.
  • PBB dan kelompok kemanusiaan memperingatkan konsekuensi bencana bagi warga sipil, mengingat malnutrisi meluas dan kondisi perang sudah memasuki bulan ke-22.

Serangan terbaru Israel di Gaza City menunjukkan eskalasi menuju ofensif besar yang berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan. Dengan puluhan ribu warga sipil masih terjebak di kota, peringatan komunitas internasional tentang bencana kemanusiaan tampaknya semakin dekat dengan kenyataan. (The Times of Israel)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.