Israel Siap Dukung Lebanon Melucuti Senjata Hizbollah dengan Pengurangan Pasukan Bertahap

INFORMASI.COM, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel siap mendukung Lebanon dalam upaya melucuti senjata kelompok Hizbullah, dengan imbalan pengurangan kehadiran militer Israel secara bertahap di Lebanon.
Dukungan Israel dan Respons Lebanon
- •Kantor Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa jika Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) mengambil langkah nyata untuk melucuti Hizbullah, maka Israel akan mengurangi kehadiran pasukan IDF di lima titik penting di Lebanon selatan.
- •Presiden Lebanon Joseph Aoun dan Perdana Menteri Nawaf Salam bulan ini menyetujui tujuan proposal AS untuk melucuti Hizbullah sebelum akhir 2025.
- •Pernyataan Netanyahu disampaikan bersamaan dengan laporan serangan drone Israel di kota Tebnine, Lebanon selatan, yang menewaskan seorang anggota Hizbullah.
- •Sejak gencatan senjata berlaku, IDF mengklaim telah melancarkan lebih dari 500 serangan udara terhadap target Hizbullah, menewaskan setidaknya 230 anggotanya.
“ Israel berdiri siap untuk mendukung Lebanon dalam upaya melucuti Hizbullah dan bekerja sama menuju masa depan yang lebih aman dan stabil bagi kedua bangsa. ”
— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Posisi AS dan Tekanan Internasional
- •Utusan khusus AS untuk Timur Tengah Tom Barrack menilai langkah Lebanon sebagai terobosan penting.
- •Washington dikabarkan menekan Israel untuk mengurangi serangan militer yang dianggap “tidak mendesak” di Lebanon, serta mulai menarik pasukan dari salah satu dari lima pos IDF.
- •Barrack menekankan bahwa langkah selanjutnya adalah penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Lebanon sesuai isi perjanjian.
“ Saya pikir pemerintah Lebanon sudah melakukan bagiannya. Sekarang kita perlu Israel mematuhi. ”
— Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Tom Barrack.
Sikap Hizbullah
- •Meski dilemahkan perang tahun lalu, Hizbullah tetap menolak untuk melucuti senjata.
- •Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan bahwa pemerintah Lebanon harus terlebih dahulu memastikan Israel mematuhi gencatan senjata sebelum membahas strategi pertahanan nasional.
- •Qassem juga mengkritik langkah Beirut yang menurutnya terlalu cepat tunduk pada tekanan internasional.
Situasi Lebanon–Israel memasuki fase baru yang penuh ketidakpastian: di satu sisi terdapat komitmen Beirut untuk melucuti Hizbullah dengan dukungan internasional, di sisi lain masih ada resistensi keras dari Hizbullah dan sikap hati-hati Israel dalam menarik pasukannya. (The Times of Israel)