Asosiasi Pers Asing Kecam Israel atas Serangan Mematikan yang Tewaskan 5 Jurnalis di Gaza

INFORMASI.COM, Jakarta - Asosiasi Pers Asing atau Foreign Press Association (FPA) mengecam keras serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada Senin (25/8/2025) yang menewaskan lima jurnalis dari media internasional. FPA menyebut insiden ini sebagai serangan paling mematikan terhadap jurnalis internasional sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023.
Serangan Mematikan di Kompleks Rumah Sakit
- •FPA menjelaskan serangan udara Israel menghantam tangga luar sebuah rumah sakit yang sering digunakan jurnalis untuk meliput situasi di lapangan.
- •Serangan dilakukan tanpa peringatan, menewaskan lima jurnalis dan belasan warga sipil lain.
- •Korban termasuk jurnalis Reuters, AP, dan Al Jazeera, serta fotografer lepas yang bekerja untuk media Tunisia dan Maroko.
Pernyataan Keras Asosiasi Pers Asing
- •FPA menuntut penjelasan segera dari Pasukan Pertahanan Israel dan Kantor Otoritas Israel.
- •Organisasi itu menuduh Israel sengaja menargetkan jurnalis dan menghalangi akses independen ke Gaza.
“ Terlalu banyak jurnalis di Gaza yang tewas oleh Israel tanpa alasan yang dapat dibenarkan. ”
— Pernyataan resmi FPA.
Korban Jurnalis yang Gugur
- •Hussam al-Masri, kamerawan televisi Palestina.
- •Mohammad Salama, fotografer Al Jazeera.
- •Mariam Abu Dagga dan Moaz Abu Taha, jurnalis foto.
- •Ahmed Abu Aziz, jurnalis lepas untuk media Tunisia dan Maroko.
Seruan Perlindungan Jurnalis
- •FPA menyerukan para pemimpin dunia untuk turun tangan melindungi jurnalis di wilayah konflik.
- •Organisasi pers menekankan bahwa kebebasan pers dan keselamatan jurnalis adalah elemen penting untuk akuntabilitas dalam perang.
Latar Belakang Agresi Israel di Gaza
- •Sejak Oktober 2023, lebih dari 62.700 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel.
- •Jalur Gaza mengalami kehancuran besar, sementara blokade bantuan membuat warga menghadapi bencana kelaparan.
- •Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang.
- •Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional.
Kementerian Kesehatan Gaza memastikan total 20 orang tewas dalam serangan itu, termasuk pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, dan awak media. Serangan kedua Israel bahkan dilakukan ketika tim penyelamat sedang mengevakuasi korban luka. (ANTARA)