China Tolak Ikut Denuklirisasi dengan AS dan Rusia

China Tolak Ikut Denuklirisasi dengan AS dan Rusia
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing. /ANTARA/Desca Lidya Natalia

INFORMASI.COM, Beijing — China menegaskan menolak tawaran Amerika Serikat untuk ikut serta dalam pembicaraan pelucutan senjata nuklir bersama Rusia.

Apa yang terjadi

  • Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan membahas pembatasan senjata nuklir dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan ingin melibatkan Beijing.
  • Trump menilai China akan menyusul AS dalam 5 tahun jika tidak diimbangi.
  • Ia juga menyoroti kunjungan Putin ke Alaska pada 15 Agustus sebagai tanda komitmen Rusia terhadap negosiasi.

Apa kata China?

Tidak masuk akal dan tidak realistis untuk meminta China bergabung dalam negosiasi pelucutan senjata nuklir dengan AS dan Rusia.

— Guo Jiakun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (27/8/2025).

  • Menurut Guo, kekuatan nuklir China jauh di bawah AS dan Rusia, baik dari jumlah maupun kebijakan strategis.

Negara dengan arsenal terbesar seperti AS dan Rusia yang seharusnya memangkas drastis persenjataannya.

— ujar Guo.

Kekuatan nuklir ketiga negara:

  • AS dan Rusia menguasai 90% stok senjata nuklir dunia (SIPRI).
  • China kini diperkirakan memiliki 600 hulu ledak nuklir, naik dari 500 pada 2024, dan jumlah ini terus bertambah.
  • Dari total itu, 132 hulu ledak sedang dialokasikan ke peluncur baru.

Kebijakan nuklir China:

  • China menegaskan tetap pada prinsip “no first use” dan hanya menjaga kekuatan nuklir minimum untuk pertahanan.
  • Beijing menolak tudingan ikut perlombaan senjata, dan justru menyebut kebijakan nuklirnya berkontribusi pada stabilitas global.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.