Putin dan Kim Jong Un Akan Hadiri Parade Militer China, Tunjukkan Perlawanan pada Barat

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dipastikan hadir bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam parade militer besar di Beijing pekan depan.
Mengutip The Guardian, Kamis (28/8/2025), acara ini dipandang sebagai unjuk kekuatan dan solidaritas tiga negara yang kerap berada dalam tekanan politik dan ekonomi dari Barat. Tidak ada pemimpin Barat yang akan hadir, kecuali Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico.
Panggung Solidaritas Anti-Barat
- •Parade militer ini digelar pada 3 September, bertepatan dengan Hari Kemenangan atas Jepang pada Perang Dunia II.
- •Putin, Kim, dan Xi akan tampil bersama sebagai simbol perlawanan terhadap tekanan Barat, terutama terkait sanksi ekonomi dan isolasi politik.
- •Rusia masih bergulat dengan resesi akibat sanksi setelah invasi ke Ukraina pada 2022, sementara Korea Utara terisolasi karena program nuklirnya.
Kehadiran Pemimpin Dunia
- •Total ada 26 kepala negara dan pemerintahan yang menghadiri parade ini.
- •Selain Putin dan Kim, hadir juga Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko, Presiden Iran Masoud Pezashkian, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Woo Won-shik.
- •Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga dipastikan hadir, bersama pejabat senior PBB Li Junhua.
Parade Militer Terbesar China dalam Beberapa Tahun
- •Xi Jinping akan memimpin jalannya parade di Lapangan Tiananmen, meninjau puluhan ribu pasukan.
- •China berencana menampilkan peralatan tempur canggih, mulai dari jet tempur, sistem pertahanan rudal, hingga senjata hipersonik.
- •Acara ini dirancang sangat koreografis untuk menegaskan kekuatan militer sekaligus legitimasi politik Beijing.
Kehadiran Putin dan Kim di Beijing bersama Xi Jinping dalam parade militer ini menandai semakin eratnya aliansi strategis mereka. Dengan absennya pemimpin Barat, acara ini diproyeksikan sebagai simbol kuat bahwa Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara memilih jalan kebersamaan menghadapi tekanan global. (The Guardian)