Keuntungan India dari Impor Minyak Rusia Sirna Akibat Tarif AS

Keuntungan India dari Impor Minyak Rusia Sirna Akibat Tarif AS
Ilustrasi kilang minyak. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - India yang selama dua tahun terakhir menikmati keuntungan besar dari impor minyak murah Rusia kini menghadapi guncangan baru. Amerika Serikat memberlakukan tarif hingga 50 persen pada produk impor dari India, kebijakan yang bisa menghapus seluruh keuntungan miliaran dolar yang sebelumnya diperoleh New Delhi dari diskon minyak Rusia.

Apa yang Terjadi?

  • Mengutip Modern Diplomacy, Kamis (28/8/2025), setelah perang Ukraina, India meningkatkan impor minyak mentah Rusia hingga hampir 40 persen dari total kebutuhan, naik dari nyaris nol sebelum konflik.
  • India menghemat sekitar US$17 miliar berkat harga diskon sejak awal 2022.
  • Namun, tarif AS yang mulai berlaku 27 Agustus 2025 bisa memangkas ekspor India lebih dari 40 persen. Ini senilai hampir US$37 miliar dalam tahun fiskal April–Maret, menurut Global Trade Research Initiative (GTRI).

Mengapa Ini Penting?

  • Ribuan lapangan kerja di sektor padat karya seperti tekstil, perhiasan, dan batu mulia kini terancam.
  • Jika India menghentikan impor minyak Rusia, harga minyak global bisa melonjak hingga US$200 per barel, sekaligus menghilangkan diskon sekitar 7% yang kini dinikmati India.
  • Kondisi ini memperumit posisi India yang bergantung pada Rusia untuk peralatan militer dan minyak murah, sementara pada saat yang sama menjadikan AS mitra strategis utama dalam menghadapi pengaruh China di Indo-Pasifik.

India membutuhkan Rusia untuk peralatan pertahanan, minyak murah, dukungan geopolitik di kawasan daratan, serta backing politik pada isu sensitif. Itu menjadikan Rusia mitra yang tak ternilai bagi India.

— Founder Council for Strategic and Defense Research, Happymond Jacob.

Reaksi Para Pemangku Kepentingan

  • Menteri Keuangan AS Scott Bessent menuduh India melakukan profiteering dari impor minyak Rusia dan menyebutnya “tidak dapat diterima.”
  • Pejabat New Delhi menegaskan pembelian minyak Rusia bertujuan menjaga energi tetap terjangkau bagi konsumen domestik, sambil menyoroti standar ganda AS karena impor China dari Rusia tidak dikenai sanksi serupa.

Langkah Selanjutnya

  • India tengah berdialog dengan AS terkait perdagangan, keamanan energi, kerja sama nuklir, hingga eksplorasi mineral strategis.
  • PM Narendra Modi akan menghadiri KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO), bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin.
  • Respons India terhadap tarif AS berpotensi mengubah arah kemitraannya dengan kekuatan global, sekaligus memberi sinyal kepada negara lain mengenai cara menghadapi tekanan Washington.

Tarif baru AS menempatkan India dalam posisi sulit, dimana keuntungan besar dari minyak murah Rusia kini terancam hilang, sementara risiko pada perdagangan dan lapangan kerja membesar. Bagaimana India menavigasi dilema ini akan menentukan bukan hanya arah hubungan dengan AS dan Rusia, tetapi juga keseimbangan geopolitik di Indo-Pasifik. (Modern Diplomacy)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.