Ukraina Berencana Gunakan Data Perang untuk Dapatkan Dukungan Barat

Ukraina Berencana Gunakan Data Perang untuk Dapatkan Dukungan Barat
Ilustrasi penggunaan big data dalam militer. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah Ukraina tengah menyusun strategi baru dalam upaya mengamankan dukungan dari negara-negara Barat. Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov mengatakan, bahwa kumpulan data medan tempur yang dimiliki Kyiv bisa menjadi "kartu penting" dalam hubungan diplomasi, terutama dengan Washington.

Data Medan Tempur sebagai Aset Strategis

  • Mengutip Dawn, Kamis (28/8/2025), Ukraina telah mengumpulkan statistik medan perang secara sistematis sejak invasi Rusia tahun 2022.
  • Jutaan jam rekaman pertempuran, terutama dari drone, kini tersimpan sebagai arsip digital berharga.
  • Data tersebut tidak bisa ditemukan secara komersial dan menjadi aset unik dalam perang modern antar negara dengan teknologi tinggi.
  • Data ini dianggap sangat berharga, bukan hanya karena kelangkaannya, tetapi juga karena potensinya dalam melatih kecerdasan buatan (AI) untuk keperluan militer modern.

Pentingnya Data untuk Kecerdasan Buatan

  • Dataset tempur dapat melatih AI untuk mengenali pola dan membuat prediksi di medan perang.
  • Industri pertahanan global sangat membutuhkan data semacam ini untuk mengembangkan sistem militer generasi baru.
  • Ukraina melihat peluang untuk memposisikan diri sebagai mitra utama bagi negara-negara Barat dalam pengembangan teknologi pertahanan berbasis AI.

Data yang kami miliki sangat berharga bagi negara mana pun. Namun, saat ini kami sangat berhati-hati dalam membagikannya.

— Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov.

Diplomasi "Kartu" Ukraina

  • Fedorov menyebut data perang ini sebagai salah satu "kartu" untuk membangun hubungan saling menguntungkan dengan sekutu.
  • Pernyataan tersebut merujuk pada komentar Presiden AS Donald Trump yang pernah mengatakan bahwa Ukraina “tidak punya kartu” dalam negosiasi.
  • Dengan kartu baru ini, Kyiv berharap dapat memperkuat posisinya di meja perundingan bantuan militer.

Ukraina sebagai Laboratorium Pertahanan Global

  • Kyiv membuka peluang bagi perusahaan pertahanan internasional untuk menguji senjata baru di medan tempurnya.
  • Sejauh ini, hampir 1.000 aplikasi telah masuk, dengan 50 produk senjata sudah dikirim ke Ukraina.
  • Fedorov menambahkan, riset juga tengah dilakukan untuk membuat drone sepenuhnya otonom, yang bisa terbang tanpa pilot dan beroperasi dalam formasi swarm.

Ukraina berupaya mengubah data perangnya menjadi modal diplomasi strategis, dengan menawarkan aset digital unik yang tak ternilai. Dari kecerdasan buatan hingga eksperimen senjata baru, Kyiv berusaha menunjukkan bahwa kontribusinya bukan hanya pada medan tempur, tetapi juga pada masa depan pertahanan global. (Dawn)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.