Eropa Bahas Zona Penyangga 40 Km di Perbatasan Rusia-Ukraina, AS Pilih Menjauh

Eropa Bahas Zona Penyangga 40 Km di Perbatasan Rusia-Ukraina, AS Pilih Menjauh
Perbatasan Rusia dan Ukraina. (Foto: Flickr/SusanAstray)

INFORMASI.COM, Jakarta - Para pemimpin Eropa tengah mengkaji ide pembentukan zona penyangga selebar 40 kilometer di perbatasan Ukraina-Rusia sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan damai.

Mengutip Ukrainian National News, Jumat (29/8/2025), rencana ini belum tentu diterima Kyiv, karena berpotensi dianggap sebagai konsesi wilayah. Amerika Serikat tidak ikut dalam pembahasan, sementara negara-negara NATO berusaha mencari formula perdamaian yang rapuh.

Zona Penyangga dalam Diskusi

  • Zona penyangga menjadi salah satu opsi dari berbagai proposal yang dipertimbangkan pejabat sipil dan militer Eropa untuk pasca-perang atau gencatan senjata.
  • Belum ada kesepakatan tentang kedalaman dan mekanisme pengawasan zona tersebut.
  • Kyiv diyakini keberatan, sebab hal ini menyangkut pengendalian atas sebagian wilayahnya.

Minimnya Keterlibatan AS

  • Diplomat menyebut AS tidak terlibat langsung dalam pembahasan.
  • Presiden Donald Trump telah menolak kemungkinan pengerahan pasukan AS untuk misi ini.
  • Pentagon memberi sinyal bahwa peran Washington akan minimal dalam memberi jaminan keamanan bagi Ukraina.

Tantangan Militer dan Politik

  • Opsi pengerahan pasukan penjaga perdamaian masih sangat spekulatif, dengan angka berkisar 4.000 hingga 60.000 personel.
  • Prancis dan Inggris diproyeksikan menjadi inti pasukan asing, namun masih melobi negara sekutu lain.
  • Polandia dan Jerman menolak pengerahan, khawatir menjadi sasaran langsung Rusia.

Dimensi Historis dan Simbolis

  • Diplomat Eropa membandingkan rencana ini bukan dengan perbatasan Korea Utara–Selatan, tetapi lebih mirip dengan pembagian Jerman saat Perang Dingin.
  • Eks pejabat Pentagon Jim Townsend skeptis, menyebut ide ini “hanya pegangan rapuh” karena Rusia tidak gentar pada pengawas Eropa.

Dukungan Intelijen dan Pengawasan

  • Eropa bernegosiasi agar AS tetap memberi dukungan satelit dan pengintaian udara.
  • NATO sedang membangun kekuatan respons 300.000 pasukan untuk melindungi sisi timur aliansi, yang juga bisa relevan dengan misi ini.
  • Diskusi berlanjut mengenai aturan keterlibatan, kemungkinan eskalasi, dan respon bila Kremlin menolak kehadiran pasukan NATO.

Rencana pembentukan zona penyangga 40 km di Ukraina menunjukkan betapa terdesaknya Eropa dalam mencari celah perdamaian dengan Rusia. Namun, tanpa keterlibatan penuh AS, minimnya konsensus di antara sekutu, serta resistensi dari Ukraina, gagasan ini tampak masih jauh dari kenyataan. (Ukrainian National News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.