AS Hapus Batas Tarif Paket Kecil, Biaya Belanja Online dan UMKM Melonjak

AS Hapus Batas Tarif Paket Kecil, Biaya Belanja Online dan UMKM Melonjak
Ilustrasi pengiriman paket barang. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - Amerika Serikat resmi mengakhiri kebijakan tarif bebas bea untuk paket dengan nilai di bawah US$800 pada Jumat (29/8) waktu setempat. Mengutip NBC News, Jumat (29/8/2025), keputusan ini diperkirakan akan menaikkan biaya belanja online lintas negara, memengaruhi jutaan konsumen, serta mengubah strategi bisnis UMKM dan perusahaan e-commerce global.

U.S. Customs and Border Protection (CBP) mulai mengenakan tarif normal untuk seluruh impor paket tanpa memandang nilai, asal negara, atau moda transportasi sejak pukul 00.01 EDT. Sebagai transisi, pemerintah menawarkan opsi tarif flat US$80–200 untuk paket dari agen pos luar negeri selama enam bulan ke depan.

Latar Belakang Kebijakan

  • Akar sejarah panjang: Pengecualian tarif atau de minimis exemption sudah berlaku sejak 1938, awalnya hanya US$5 untuk hadiah impor. Pada 2015, batas ini dinaikkan dari US$200 menjadi US$800 guna mendukung pertumbuhan UMKM berbasis e-commerce.
  • Peningkatan tajam impor langsung: Paket yang memanfaatkan skema ini melonjak dari 139 juta (2015) menjadi 1,36 miliar (2024), hampir 4 juta paket per hari.
  • Terkait perang dagang & keamanan: Setelah tarif tinggi diberlakukan untuk produk China di era Trump, model bisnis direct-to-consumer dari perusahaan seperti Shein dan Temu berkembang pesat. Namun, pemerintah menilai celah ini juga dimanfaatkan untuk menyelundupkan fentanyl dan bahan kimia prekursor.

Dampak terhadap Konsumen dan UMKM

  • Harga naik: Barang impor yang sebelumnya bebas bea kini dikenakan tarif, sehingga biaya produk e-commerce kemungkinan naik signifikan.
  • Beban administrasi: Penghapusan de minimis berarti lebih banyak dokumen dan waktu pemrosesan bea cukai.
  • Persaingan lebih seimbang: Retail besar seperti Walmart yang selama ini mengimpor dalam kontainer besar dan membayar tarif, akan berada pada posisi yang lebih adil dibandingkan pemain e-commerce lintas batas.

Perspektif Pemerintah dan Industri

  • Alasan pemerintah: Menurut penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro, “penghapusan celah de minimis akan menyelamatkan ribuan nyawa warga AS dari narkotika terlarang, sekaligus menambah pemasukan tarif hingga US$10 miliar per tahun.”
  • Dukungan industri tekstil: Koalisi Nasional Industri Tekstil menyebut kebijakan ini sebagai “kemenangan bersejarah” karena menutup celah impor produk fast-fashion asing yang sering diproduksi dengan tenaga kerja paksa dan merugikan pekerja lokal.
  • Penerapan penuh: Seorang pejabat senior menyebut kebijakan ini bersifat permanen, dengan peluang kecil untuk mengembalikan pengecualian bahkan bagi negara mitra dagang terpercaya.

Operator Logistik dan Tarif Tambahan

  • Ekspres vs pos tradisional: Perusahaan ekspedisi seperti FedEx, UPS, dan DHL lebih siap menangani pemungutan bea dan data bea cukai dibandingkan kantor pos tradisional.
  • Dampak nyata: Sejak Mei 2025, ketika pengecualian untuk paket dari China dan Hong Kong dihapus, CBP sudah mengumpulkan tambahan US$492 juta bea impor.

Meski memberi angin segar bagi industri manufaktur AS dan meningkatkan pendapatan negara, kebijakan ini menambah biaya belanja lintas negara, memperberat beban UMKM, serta menguji ketahanan model bisnis direct-to-consumer yang tengah populer. (NBC News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.