Rencana Pasca-Perang Bocor, AS Diproyeksikan Kuasai Gaza Selama Satu Dekade

Rencana Pasca-Perang Bocor, AS Diproyeksikan Kuasai Gaza Selama Satu Dekade
Presiden AS Donald Trump memutuskan akan mengirim senjata ke Ukraina dan mengancam sanksi berat kepada Rusia. (Foto: The White House)

INFORMASI.COM, Jakarta - Sebuah rencana pasca-perang Gaza beredar di lingkaran pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Dokumen setebal 38 halaman yang dilaporkan The Washington Post menyebutkan, AS akan mengelola Gaza setidaknya selama satu dekade, dengan visi menjadikan wilayah tersebut sebagai resor wisata dan pusat manufaktur, setelah proses relokasi massal warga Palestina.

Inti Rencana: Administrasi AS atas Gaza

  • Mengutip Daily Maverick, Minggu (31/8/2025), rencana ini diberi nama “Gaza Reconstitution, Economic Acceleration and Transformation Trust (GREAT Trust)”, dikembangkan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF).
  • Selama proses rekonstruksi, sekitar 2 juta warga Gaza akan diarahkan keluar wilayah—baik melalui "keberangkatan sukarela" ke negara lain, maupun ditempatkan ke area terbatas dalam Gaza.
  • Pemilik tanah ditawari “digital token” sebagai ganti hak atas properti, sementara warga yang hengkang akan mendapat US$5.000 tunai, subsidi sewa empat tahun, serta jatah makanan selama satu tahun.

Peran GHF dan Kontroversi

  • GHF adalah lembaga bantuan kontroversial yang didukung AS dan Israel, digunakan sebagai alternatif dari sistem PBB.
  • Lembaga ini berkoordinasi langsung dengan militer Israel dan perusahaan keamanan swasta AS dalam menyalurkan bantuan.
  • Namun, menurut PBB, sejak GHF beroperasi pada Mei 2025, lebih dari 1.000 orang tewas ketika mencoba mendapatkan bantuan. Sebagian besar ditembak pasukan Israel di sekitar lokasi distribusi.

Relokasi dan Kritik Internasional

  • Trump sebelumnya pernah menyebut ide untuk “mengambil alih Gaza” dan menjadikannya “Riviera Timur Tengah”, setelah populasi Palestina dipindahkan.
  • Gagasan ini menuai kecaman keras dari berbagai kelompok kemanusiaan dan masyarakat Palestina, yang menilai rencana tersebut berpotensi memaksakan pengusiran massal.

Situasi Terkini di Gaza

  • Sementara rencana jangka panjang beredar, di lapangan Israel terus meningkatkan operasi militer di sekitar Gaza City, yang kini ditetapkan sebagai “zona pertempuran berbahaya”.
  • Serangan udara dan darat menghancurkan rumah-rumah, memaksa lebih banyak keluarga mengungsi.
  • Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa pembatasan akses ini akan memperparah krisis pangan dan membahayakan pekerja kemanusiaan.
  • Laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menyebutkan 514.000 orang telah berada dalam kondisi kelaparan.
  • Israel menolak laporan ini, menyebutnya bias dan tidak akurat.

Rencana pasca-perang Gaza yang digagas oleh pemerintahan Trump menggambarkan ambisi besar Amerika Serikat dan Israel atas masa depan wilayah tersebut. Namun, dengan ancaman kelaparan yang kian memburuk dan operasi militer yang terus berlanjut, wacana rekonstruksi ini lebih banyak menimbulkan pertanyaan serius tentang legitimasi, kemanusiaan, dan masa depan rakyat Palestina. (Daily Maverick)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.