Serangan Israel Tewaskan Perdana Menteri Houthi dan Sejumlah Menteri Kunci di Sanaa

Serangan Israel Tewaskan Perdana Menteri Houthi dan Sejumlah Menteri Kunci di Sanaa
Ilustrasi Ibu Kota Yaman, Sanaa. (Foto: Wikimedia Commons/Ferdinand Reus)

INFORMASI.COM, Jakarta - Serangan udara Israel pada Kamis lalu menewaskan Perdana Menteri Houthi Ahmed Al-Rahawi bersama sejumlah menteri senior dalam pemerintahan de facto kelompok tersebut di Sanaa.

Mengutip Arab News, Minggu (31/8/2025), serangan Israel ini dianggap sebagai pukulan telak bagi kelompok pemberontak yang didukung Iran, yang sejak tahun lalu melancarkan serangan ke Israel serta kapal-kapal di Laut Merah sebagai imbas dari perang Israel-Hamas di Gaza.

Siapa Saja yang Menjadi Korban?

  • Perdana Menteri Ahmed Al-Rahawi
  • Menteri Luar Negeri Gamal Amer
  • Wakil PM dan Menteri Pembangunan Lokal Mohammed Al-Medani
  • Menteri Listrik Ali Seif Hassan
  • Menteri Pariwisata Ali Al-Yafei
  • Menteri Informasi Hashim Sharafuldin
  • Wakil Menteri Dalam Negeri Abdel-Majed Al-Murtada

Mereka semua menjadi target saat menghadiri sebuah “lokakarya rutin pemerintah untuk mengevaluasi kinerja tahunan”. Pemakaman massal dijadwalkan Senin di Lapangan Sabeen, pusat Kota Sanaa.

Siapa yang Selamat dari Serangan?

  • Menteri Pertahanan Mohamed Nasser Al-Attefi dilaporkan selamat.
  • Menteri Dalam Negeri Abdel-Karim Al-Houthi, tokoh berpengaruh dalam kelompok Houthi, tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Yaman tidak mampu menjadi medan pertempuran untuk konflik geopolitik yang lebih luas.

— Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg.

Latar Belakang Serangan

  • Serangan Kamis terjadi setelah Houthis meluncurkan rudal balistik ke Israel pada 21 Agustus.
  • Militer Israel menyebut rudal tersebut sebagai bom cluster pertama yang ditembakkan ke wilayahnya sejak 2023.
  • Target yang diklaim adalah Bandara Ben Gurion, yang memicu sirene udara di Yerusalem dan pusat Israel, memaksa jutaan warga masuk ke tempat perlindungan.

Serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pejabat senior Houthi menandai eskalasi serius dalam konflik regional. Ketegangan diperkirakan akan semakin tajam, sementara komunitas internasional menyerukan agar krisis tidak melebar menjadi perang kawasan yang lebih luas. (Arab News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.