Gempa Afghanistan Tewaskan 900 Orang, Taliban Desak Bantuan Internasional

Gempa Afghanistan Tewaskan 900 Orang, Taliban Desak Bantuan Internasional
Ilustrasi gempa Afghanistan. (Foto: UNDP)

INFORMASI.COM, Jakarta - Afghanistan diguncang gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo pada Minggu malam waktu setempat, menghancurkan desa-desa di provinsi Kunar dan merenggut lebih dari 900 nyawa. Ribuan orang lainnya dilaporkan terluka, sementara banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan rumah berbahan lumpur dan batu.

Jumlah Korban Terus Bertambah

  • Otoritas manajemen bencana Afghanistan menyebutkan 900 orang tewas dan 3.000 orang terluka hingga Selasa (2/9/2025).
  • Angka diperkirakan terus meningkat seiring tim penyelamat mencapai daerah terpencil yang masih terisolasi.
  • Tiga desa di Kunar rata dengan tanah, sementara Nangarhar juga melaporkan korban jiwa.

Kendala Medan dan Cuaca

  • Upaya penyelamatan terhambat medan pegunungan yang curam dan cuaca buruk.
  • Beberapa lokasi masih terputus dari jaringan komunikasi dan akses jalan tertutup longsor.
  • Helikopter militer dikerahkan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Seruan Bantuan Internasional

  • Taliban melalui juru bicara kementerian kesehatan menyerukan dukungan global untuk mengatasi bencana.
  • Situasi semakin rumit karena Afghanistan tengah menghadapi krisis ekonomi parah dan berkurangnya bantuan internasional sejak Taliban berkuasa pada 2021.
  • Kebijakan keras Taliban, termasuk larangan pendidikan perempuan, membuat sebagian negara donor menahan penyaluran bantuan.

Respon Dunia

  • India mengirim 1.000 tenda keluarga ke Kabul dan 15 ton makanan ke Kunar.
  • China menyatakan siap memberi bantuan sesuai kebutuhan Afghanistan.
  • Inggris menjanjikan dana darurat, disalurkan melalui mitra internasional agar tidak langsung masuk ke administrasi Taliban.
  • AS menyampaikan belasungkawa namun belum memastikan keterlibatan bantuan.

Gempa dahsyat ini memperparah penderitaan rakyat Afghanistan yang sudah tertekan krisis ekonomi dan minim bantuan internasional. Seruan Taliban akan menjadi ujian bagi solidaritas global, apakah dunia bersedia menyalurkan bantuan kemanusiaan tanpa mengabaikan sensitivitas politik yang menyelimuti negara tersebut. (The Guardian)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.